Demak (Antara Bali) - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menggagas pembentukan objek wisata burung hantu di Kabupaten Demak karena masyarakat setempat cukup antusias mengembangbiakkan hewan predator hama tikus itu.
"Untuk bisa dijadikan objek wisata, tentunya upaya pengembangbiakkan burung hantu tersebut harus ditingkatkan agar terlihat cukup banyak," ujarnya di Demak, Rabu.
Ia mengaku, sangat berterima kasih terhadap salah seorang warga Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, yang menggagas pengembangan burung hantu jenis tyto alba sebagai predator hama tikus yang selama ini menyerang komoditas pertanian di daerah sekitar.
Ide mengembangbiakkan burung hantu tersebut, kata dia, merupakan ide luar biasa, karena bermanfaat terhadap hasil pertanian di daerah sekitar. Burung predator hama tikus tersebut sudah berkembang biak dan tersebar di mana-mana.
Bahkan, lanjut dia, sejumlah kabupaten di Jateng mengirimkan perwakilannya untuk melihat secara langsung teknik pengembangbiakan burung hantu di Desa Tlogoweru.
"Temuan ini akan dikembangkan di masing-masing wilayah, karena hasilnya cukup efektif. Bahkan, setiap burung hantu bisa membunuh antara tiga hingga 10 tikus dalam satu malam," ujarnya.
Burung hantu tersebut, diklaim tahan terhadap cuaca alam sekitar dan mudah beradaptasi, sehingga pengembangbiakannya dipastikan juga tidak kesulitan.
Apalagi, kata Bibit, semua daerah di Jateng memiliki permasalahan yang sama, karena sebagai daerah penghasil komoditas pertanian seperti padi, jagung dan kedelai mendapat ancaman hama tikus.(*/T007)
Digagas Wisata Burung Hantu
Rabu, 10 Oktober 2012 18:23 WIB