Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali mengajak masyarakat di daerah itu untuk tidak ragu-ragu mengikuti vaksinasi booster (penguat) karena sudah terbukti aman dan dapat menciptakan kekebalan komunal.
"Kami sangat berterima kasih kepada pihak penyelenggara vaksinasi serta masyarakat yang telah menaati aturan," kata Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana di Denpasar, Sabtu.
Alit Wiradana saat meninjau pelaksanaan vaksinasi penguat di Kantor Kepala Desa Padangsambian Klod, Denpasar, menyampaikan kegiatan tersebut sejalan dengan upaya untuk mendukung program Pemkot Denpasar untuk memeratakan pemberian vaksinasi penguat.
"Selain itu untuk mempercepat cakupan vaksinasi booster pada masyarakat," ujarnya menambahkan.
Meskipun masyarakat sudah mendapatkan vaksinasi penguat, Alit Wiradana berharap agar tetap mematuhi protokol kesehatan sehingga dapat mempercepat penanganan virus COVID-19.
Baca juga: Pemkot Denpasar gandeng lurah-bandesa adat genjot "booster"
Sementara Perbekel (kepala desa) Padangsambian Klod I Gede Wijaya Saputra mengatakan dalam kegiatan vaksinasi kali ini pihaknya bekerjasama dengan Tim Posyandu dan tenaga kesehatan Puskesmas II Denpasar Barat.
Masyarakat yang sudah terdaftar sebanyak 225 orang. Namun masyarakat yang datang melebihi dari angka yang terdaftar.
Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan tetap menjaga jarak dan selalu menggunakan masker sehingga dapat meminimalisasi penyebaran virus COVID-19.
"Dengan telah dilaksanakannya vaksinasi ini, sesuai seperti yang diprogramkan Pemkot Denpasar yakni pemerataan pemberian vaksin kepada masyarakat," ucap Wijaya Saputra.
Baca juga: Dinkes Bali: segera vaksin booster antisipasi varian baru COVID-19
Selain di Kantor Kepala Desa Padangsambian Klod, pada Sabtu ini juga dilaksanakan kegiatan vaksinasi penguat di Lingkungan Taman Suci Kelurahan Sesetan.
Lurah Sesetan, Putu Wisnu Wardana mengatakan pelaksanaan vaksinasi penguat ini merupakan salah satu upaya mendukung pemerintah dalam mempercepat cakupan vaksin COVID-19 di Kota Denpasar.
Dalam kegiatan vaksinasi itu, pihaknya bersama tenaga kesehatan menargetkan sebanyak 200 orang divaksin dengan jenis vaksin Astrazeneca.
"Sebenarnya banyak masyarakat yang sudah datang untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi, namun banyak juga yang tidak lolos skrining, seperti tekanan darah yang tinggi dan ada kondisi kesehatan yang kurang fit, sehingga tidak memenuhi syarat untuk divaksin," katanya.