Denpasar (ANTARA) -
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra meminta demonstrasi mahasiswa Papua di Renon, Denpasar, jangan sampai mengganggu pelaksanaan Keketuaan/Presidensi G20 Indonesia di Nusa, Dua, Badung, Bali.
Untuk mengantisipasi aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban jalannya pertemuan internasional tersebut, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra memantau langsung pengamanan unjuk rasa di Renon melalui Comand Center Polda Bali ITDC Nusa Dua, Kamis.
Pengamanan pelaksanaan Keketuaan/Presidensi G20 Indonesia bersandi "Operasi Gapura Agung V 2022" itu merupakan pengamanan pertemuan ke-3 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (FMCBG) dan Deputi Bidang Keuangan dan Bank Sentral G20 (FCBD) di Nusa dua, Badung, Bali.
Sementara aksi unjuk rasa di Renon itu dilakukan oleh dua kelompok yang berbeda yaitu kelompok Mahasiswa Papua yang berlokasi di Bundaran Patung Hang Tuah dan kelompok masyarakat Sanur berlokasi di depan Kantor Gubernur Provinsi Bali.
Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra melalui Kepala Seksi Humas Polda Bali menegaskan kepada personel yang terlibat Pengamanan Unjuk Rasa (Pam Unras) tersebut agar melaksanakan tugas dengan baik sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Anggota Pam Unras jangan mudah terpancing emosi, tetap utamakan sikap humanis kepada masyarakat para pengunjuk rasa sehingga semua dapat berjalan dengan lancar dan tertib, serta dapat tercipta situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif," kata Kapolda Bali Irjen Pol Jayan Danu Putra.
Pada kesempatan tersebut Kapolda Bali didampingi Dansat Brimob selaku Kepala Operasi dan Wakil Direktur Polairud selaku Wakil Operasional, serta Kepala Bidang TIK selaku Kasatgas X Banops Gapura Agung V 2022.
"FCBD & FMCBG merupakan salah satu rangkaian agenda penting dari Presidensi G20," kata Kapolda Bali.