Badung (ANTARA) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di kampus pendidikan tenaga kependidikan terbesar di Indonesia bagian timur tersebut.
"Gerakan Undiksha untuk mengaplikasikan energi terbarukan sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menjelang pelaksanaan KTT G20 di Bali yang mengusung isu energi ramah lingkungan," kata Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd, dalam keterangan tertulis yang diterima di Badung, Rabu.
Disela-sela acara pencanangan Undiksha sebagai perguruan tinggi yang menerapkan EBT di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali (5/7), ia mengatakan pihaknya merasa sebagai bagian dari salah satu pilar pembangunan bangsa, sehingga seluruh jajaran pengelola bidang sarana prasarana dan layanan berkomitmen pada hal tersebut (EBT).
"Kami berpikir kenapa tidak kita mulai sekarang membantu dan melaksanakan kebijakan pemerintah untuk menggunakan energi baru terbarukan, dengan tanpa menambah beban lingkungan sekitar," katanya.
Baca juga: Undiksha Singaraja canangkan Kampus Integritas menuju WBK/WBBM
Atas dasar pemikiran tersebut, pihaknya mengajukan permohonan kerja sama dengan PLN Singaraja. Sebagai langkah awal, energi terbarukan akan diaplikasikan di Gedung Rektorat dan Fakultas Kedokteran.
Pencanangan ini juga disertai dengan penyerahan sertifikat oleh PLN. Menurut Lasmawan, sertifikat tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap langkah maju Undiksha untuk memberikan kebaikan untuk bangsa.
"Ini tentu sebuah langkah maju dan terobosan yang luar biasa yang kita lakukan dengan maksud bahwa boleh kita berada di pinggiran Bali Utara, boleh kita punya pendapatan yang belum begitu besar, tetapi makna dan torehan kebaikan terhadap bangs ini tidak harus kecil. Tetapi kalau bisa lebih bermakna dari apa yang kita miliki sekarang," tegasnya.
Sementara itu, General Manajer UID PLN Bali, I Wayan Udayana memberikan apresiasi kepada Undiksha atas rencana dan ide yang sangat mendukung program PLN tersebut.
Baca juga: Undiksha Singaraja siap buka delapan prodi Sarjana Terapan
Pihaknya berharap bahwa gerakan itu diharapkan bisa menjadi contoh bagi yang lainnya. "Kami sangat apresiasi atas adanya institusi pendidikan yang menggunakan energi baru terbarukan," ucapnya.
Pasca-pencanangan diharapkan dilanjutkan dengan pelaksanaan Kerjasama. Bentuk dukungan yang nantinya diberikan oleh PLN berupa infrastruktur kendaraan listrik maupun lainnya.
"EBT adalah suatu keniscayaan dan menjadi komitmen, baik Pemerintah maupun PLN, untuk meningkatkan bauran energi di tahun 2025 sebesar 23 persen, dan ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih," kata Wayan Udayana.
Tentu, katanya, komitmen ini juga sejalan dengan local wisdom Bali yaitu tri hita karana di mana masyarakat harus hidup berdampingan dengan lingkungan.
Baca juga: PLN dukung UMKM di Bali beralih ke energi bersih dengan gerobak listrik
"Wujud nyatanya sudah dicontohkan dengan baik oleh Undiksha yang merupakan institusi pendidikan dan independen di masyarakat sehingga selayaknya ikut serta mengampanyekan penggunaan energi bersih," imbuhnya.
Ia juga menyatakan bahwa sudah sepatutnya kita merasa berbangga hati bahwa Bali dapat menjadi tujuan pariwisata yang mengedepankan penggunaan energi yang bersih dan masyarakatnya mendukung.
"Bali bisa menjadi pilot project untuk pariwisata ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya menekan Net Zero Emission, salah satu langkahnya adalah dengan memanfaatkan REC (Renewable Energy Certificate)," katanya.