Negara (Antara Bali) - Program jaringan yang menyambungkan Kantor Pemkab Jembrana dengan kantor kecamatan, desa dan sekolah secara online, atau yang dikenal dengan Jimbarwana Network (J Net) saat ini macet.
Pantauan di lapangan, Selasa, program ini nyaris tidak jalan sama sekali dengan ditandai rusaknya peralatan seperti pemancar dan komputer, baik di sekolah maupun kantor desa.
Bahkan, di beberapa sekolah, tower pemancar J Net roboh dengan sendirinya karena tidak terawat dan termakan usia.
"Program ini memang tidak berjalan sesuai harapan, hanya beberapa sekolah setingkat SMP dan SMA yang masih berfungsi, itupun setelah mereka mengganti beberapa alat termasuk menambah kekuatan pemancarnya," kata Kepala Dinas Hubkominfo Jembrana, Gusti Ngurah Putra Riyadi.
Menurut Putra Riyadi, penyebab utama rusaknya peralatan J Net di desa maupun sekolah, karena tidak ada dana pemeliharaan sebab terbentur aturan keuangan.
J Net sendiri merupakan program Pemkab Jembrana yang digulirkan pada tahun 2007, dengan tujuan antar instansi bisa berhubungan secara online.
Saat itu, tiap kantor camat, kantor desa dan sekolah mulai dari SD hingga SMA wajib memiliki peralatan J Net dengan dana bervariasi antara Rp30 juta hingga Rp35 juta.(GBI/T007)