Jakarta (Antara Bali) - Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Indonesia cenderung kehilangan suatu nilai luhur bangsa yang telah diwariskan oleh pendiri bangsa sejak berakhirnya pemerintahan orde baru.
"Rakyat Indonesia sudah jauh dari empat pilar negara nampak dari yang telah kita saksikan di tengah arus globalisasi ini," kata Lukman dalam siaran pers MPR yang diterima di Jakarta, Jumat.
Empat pilar itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika yang kini kerap disosialisasikan kalangan legislatif.
"Karakter bangsa seolah tenggelam dalam arus globalisasi. Praktis sejak saat itu tidak ada lembaga negara yang mensosialisasikan atau memasyarakatkan nilai-nilai luhur bangsa secara intensif dan sistematis," kata Lukman.
Dia mengatakan rakyat Indonesia merindukan nilai-nilai yang sesungguhnya sudah dimiliki sejak NKRI berdiri.
"Pancasila telah menjadi hal yang mendasar dalam menata kehidupan berbangsa ini. Lima sila itu merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam membentuk karakter bangsa yang majemuk," katanya.
Masalah-masalah seperti konflik di daerah, tawuran pelajar, korupsi, kolusi dan nepotisme akan berpengaruh terhadap nasionalisme sehingga hal ini dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.
Di era globalisasi ini jika permasalahan bangsa tidak segera diperbaiki, maka bisa saja bangsa ini akan menuju pada kehancuran.(LHS/T007)
Indonesia Mulai Kehilangan Nilai Luhur
Jumat, 28 September 2012 14:38 WIB