Denpasar (ANTARA) - PT PLN (Persero) memasang sejumlah alat sensor/deteksi di beberapa gardu listrik di Bali guna mencegah pemadaman selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Pulau Dewata pada Oktober - November 2022.
“Sensor ini dapat memberikan informasi awal kepada petugas untuk nantinya melakukan assesment lanjutan sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih fatal pada aset-aset vital PLN,” kata Manager PT PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Bali Ronald P Hutahaean di Denpasar, Jumat.
Ronald dalam siaran tertulisnya menyebut PLN memasang alat deteksi itu di lima lokasi yaitu Gardu Induk (GI) Nusa Dua, Gas Insulated Substation (GIS) Pecatu, GIS Bandara I Gusti Ngurah Rai, GI Sanur, dan GI Tanah Lot. Lima gardu listrik itu jadi sumber listrik untuk sejumlah lokasi acara G20 di ITDC Nusa Dua, Badung.
Alat deteksi itu nantinya dapat langsung memberi peringatan kepada petugas jika ada indikasi gangguan atau anomali pada perangkat/ komponen di gardu induk PLN, kata Ronald.
Baca juga: Guru Besar Unud: Keliru, kebijakan PLN batasi kapasitas PLTS atap
Tidak hanya alat deteksi untuk peringatan dini, PLN juga memasang sensor panas (thermal) yang berfungsi mengukur suhu di sekitar kompartemen kabel, kompartemen busbar, dan sekitar circuit breaker.
“Peralatan sensor lainnya seperti sensor arcing dan sensor kelembapan turut dipasang di lokasi-lokasi tersebut yang merupakan tempat penyuplai langsung venue (lokasi) utama Presidensi G20,” kata dia.
Ronald menjelaskan tidak hanya untuk G20, alat-alat sensor itu dipasang demi meningkatkan layanan kepada pelanggan.
“Harapannya, keandalan untuk sistem kelistrikan khususnya subsistem Bali dapat terjaga keandalannya dan terhindar dari gangguan sehingga pasokan listrik kepada pelanggan dapat berjalan dengan baik dan optimal,” katanya.