Oleh I Ketut Sutika
Sosok pria dengan tubuh subur itu tampil bersahaja, ramah, dan cepat akrab dengan lawan bicaranya.
Namun penampilannya itu berubah total saat berhadapan dengan mahasiswa untuk kepentingan proses belajar mengajar di dalam kampus.
Kesan tegas, keras, disiplin, namun penuh humor sehingga sangat disegani mahasiswa S-1, S-2 dan S-3, itulah sosok Prof Dr Yohanes Usfunan,Drs, SH, MH (57), pria kelahiran Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur (NTT), 26 November 1955.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Udayana itu tidak serta merta meraih kesuksesan, namun merangkak dari bawah, hasil kerja keras atas perjuangan selama 35 tahun di daerah perantauan yang jauh dari tempat kelahirannya.
Ketika berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana, setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Pelita Karya, Kefamenanu, NTT, ia merangkap sebagai wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Cabang Bali.
Suami dari Ny Judith Usfunan Bana, SH, selama lima tahun, 1978-1983 mengabdikan diri di LKBN ANTARA Denpasar, khususnya meliput kegiatan persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar.
"Sebenarnya saat itu saya senang bergabung dengan LKBN ANTARA yang kini berubah status menjadi Perum LKBN ANTARA, karena diangkat menjadi dosen di almamater saya mengundurkan diri," tutur ayah dari dua putra dan dua putri itu baru-baru ini.
Meskipun statusnya sebagai dosen, profesi wartawan tidak bisa dilepaskan begitu saja, karena seolah-olah melekat dan menyatu dalam melakoni kehidupan sehari-hari.
Yohanes Usfunan tetap merangkap sebagai wartawan, yakni wartawan Suara Karya selama enam tahun, 1983-1989, wartawan Media Indonesia selama sembilan tahun 1989-1998 dan pemimpin umum majalah Wawasan Indonesia sejak tahun 2004 sampai sekarang.
Ayah dari Jimmy Z Usfunan SH (23) tercatat telah menulis 16 buku ilmiah dalam bidang hukum dan tampil sebagai pembicara dalam kegiatan seminar tingkat lokal, nasional dan internasional.
Empat gelar kesarjanaan
Yohanes Usfunan, lulusan Jurusan Hukum Tatanegara, Universitas Udayana Denpasar 1983 dan beberapa saat kemudian diangkat menjadi dosen di almamaternya kembali kuliah S-1 di Fisipol Universitas Marhaendra Denpasar tamat tahun 1989.
Setelah itu melanjutkan pendidikan magister Ilmu Hukum, program pascasarjana (PPS) Univrsitas Erlangga Surabaya dengan lulusan yang sangat memuaskan pada tahun 1994.
Program doktor (S-3) kembali diselesaiannya di PPS Unair Surabaya tahun 1998 dan 1 Oktober 2003 meraih jabatan guru besar (prof) Bidang Hukum Tata Negara.
Dalam meniti karier itu pernah dipercaya sebagai Sekretaris Pusat Studi HTN & Pengkajian Masalah-masalah Internasional Fakultas Hukum Unud 1987-1991, Ketua Pusat Studi HAM FH Unud, 1999-2002.
Koordinator Program S2 Hukum Pemerintahan, PPS Unud 2001- 2005, Tim pakar seleksi Hakim Agung RI Komisi Yudisial RI, sejak 2006 sampai sekarang serta Direktur Lembaga Pengkajian Hukum & HAM Sinar Z BUS MARIKUN (Fokus Legislative Drafting, HAM dan Pemerintahan).
Selain itu juga memiliki pengalaman internasional yang cukup luas, antara lain pernah menjabat koordinator team instruktur workshop legislative drafting (LD), Kerja sama CCLE yakni Unud-San Fransisco University, selama periode 2001-2006.
Koordinator team instruktur workshop perancangan peraturan perundang-undangan di negara tetangga Timor Leste, 2003 dan 2004.
Koordinator team instruktur pelatihan legislative Drafting di Jakarta kerja sama CCLE dengan Kementerian Hukum dan Ham tahun 2000-2004.
Sosok Yohanes Usfunan itu juga berperanserta secara aktif dalam menyelesaikan 67 peraturan daerah (Perda) atas permintaan sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Indonesia selama kurun waktu 2003-2008 .
Demikian pula membantu menyelesaikan naskah akademik Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, RUU Komisi Yudisial, RUU Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi dalam tahun 2006-2007.
Yohanes Usfunan juga menjadi dosen terbang pada sejumlah perguruan tinggi di kawasan Indonesia timur, disamping pernah menjadi konsultan internasional antara lain di San Fransisco University, William S. Boyd Scool of Law University of Nevada, Las Vegas, University of Columbia New York, dan Universitas Boston, Massachusete, USA.
Comparative study untuk Penyusunan RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Hongkong Juli 2007 dan menyampaikan orasi ilmiah, politik legislasi negara transisi Timor Leste, di Universidade DaPaz, di Dili Timor Leste, 24 Oktober 2007.(IGT/T007)
Usfunan Dari Wartawan Jadi Guru Besar
Selasa, 18 September 2012 16:20 WIB