Denpasar (Antara Bali) - Koalisi Pemerhati Kesehatan Masyarakat Provinsi Bali menolak penyelenggaran "World Tobacco Asia Conference" 2012 karena hasil dari konferensi tersebut dipandang berpotensi menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia.
"Kami mendesak agar Gubernur dan Ketua DPRD Bali menolak penyelenggaraan konferensi internasional tembakau tingkat Asia (WTA) 2012 dan ikut mengirimkan surat penolakan kepada Presiden sebagai bentuk keprihatinan," kata Ketua Koalisi Pemerhati Kesehatan Masyarakat Provinsi Bali Dr Partha Muliawan, di sela aksi demonstrasi ke kantor Gubernur dan Dewan Provinsi setempat, di Denpasar, Jumat.
Dalam koalisi ini, ada 15 organisasi yang tergabung, di antaranya Lembaga Perlindungan Anak Bali, LBH Bali, PGRI Bali, AJI Denpasar, Ikayana Kesmas Bali, PERSAGI Bali, Forum Anak Daerah Bali, dan DPM Unud.
"Hanya Indonesia negara satu-satunya yang menerima WTA Conference. Bali 'kan sudah ada Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Itu juga yang menjadi alasan penolakan kami," ujarnya.
Ia menyampaikan, WTA juga pernah diselenggarakan di Indonesia pada 2010 dan akan kembali dilaksanakan di Tanah Air pada 19-21 September 2012. Hal ini disebabkan kegiatan ini telah ditolak oleh negara lainnya dan hanya Indonesia yang mau menerimanya.
"Lebih menyakitkan lagi karena dalam brosur penyelenggaraan WTA tertulis bahwa Indonesia merupakan tempat yang ideal bagi seluruh perusahaan rokok seluruh dunia untuk memasarkan produknya," katanya.
Menurut dia, jangan sampai Bali sudah mempunyai perda tertulis tentang KTR tetapi hanya menjadi macan ompong dan ditambah adanya hasil konferensi WTA yang makin memperburuk upaya penerapan perda.
Pada aksi simpatik ini, ratusan mahasiswa Universitas Udayana yang tergabung dalam Koalisi Pemerhati Kesehatan Masyarakat Bali terlihat membawa spanduk bertuliskan penolakan WTA dan kemudian menyerahkankan surat desakan kepada perwakilan Gubernur serta DPRD Bali.(LHS/T007)
Koalisi Kesehatan Bali Tolak Kongres Tembakau
Jumat, 14 September 2012 14:15 WIB