Denpasar (ANTARA) - Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang rencananya akan dimulai pada bulan Juni 2022 diharapkan dapat meningkatkan konektivitas di Provinsi Bali.
"Pemerintah melalui Kementerian PUPR meningkatkan konektivitas di Pulau Bali melalui Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit saat kegiatan Penandatanganan Perjanjian Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan salah satu proyek strategis nasional yang tercantum dalam Peraturan Menko bidang Perekonomian Nomor 7 tahun 2021.
Jalan tol Gilimanuk-Mengwi rencananya akan dibangun sepanjang 96,84 km yang akan terbagi menjadi tiga seksi.
"Seksi 1 menghubungkan Gilimanuk dan Pekutatan dengan panjang 54,7 km, Seksi 2 dengan panjang 23,17 km yang menghubungkan Pekutatan dan Soka dan terakhir Seksi 3 sepanjang 18,9 km menghubungkan Soka dan Mengwi," katanya.
Baca juga: Erick Thohir puji pembangunan PLTS di Tol Bali Mandara
Danang Parikesit menjelaskan, pembangunan jalan tol kedua di Provinsi Bali itu diharapkan dapat memangkas waktu tempuh di jalur yang menghubungkan Kabupaten Jembrana Bali dengan Kabupaten Badung itu.
"Waktu tempuh perjalanan dari Gilimanuk ke Mengwi kalau melalui jalan tol ini nantinya diperkirakan 1 hingga 1,5 jam perjalanan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali akan dilengkapi jalur khusus sepeda guna mendukung pariwisata di wilayah Bali.
"Ini mungkin jalan tol pertama yang ada jalur sepedanya di Indonesia, karena memang daerah wisata. Jadi kita juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat wisata," katanya.
Ia juga berpesan bahwa pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi harus selalu menjaga dan memperhatikan keserasian pembangunan jalan tol dengan lingkungan.
"Kita akan membangun sebisanya dan sekuat tenaga untuk terus serta tetap menjaga lingkungan hidup. Tadinya kita akan membangun jalan tol di tengah Bali, tapi saya merasa kalau kita membuat jalan tol di tengah Pulau Bali yang membelah pasti banyak merusak lingkungan, sehingga kita mengambil yang jalur pantai," ujar Menteri Basuki.
video oleh Pande Yudha