Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau lokasi penyelenggaraan Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly and Related Meetings ke-144 di Nusa Dua, Bali.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, Puan mengatakan DPR RI akan bertindak sebagai tuan rumah pertemuan parlemen dunia pada 20-24 Maret 2022.
“Koneksi internet harus dipastikan tidak terkendala dan fasilitas pendukung lain harus mampu menunjang dan memudahkan semua pihak.” kata Puan.
Baca juga: DPR: Proyek infrastruktur nasional harus utamakan naker Indonesia
Puan berharap gelaran itu diatur sebaik mungkin, agar tidak mengganggu kenyamanan warga lain yang berada di tempat yang sama.
"Di bandara, saya minta agar dibuatkan line khusus untuk peserta IPU agar semua mengantre di tempat yang sama, delegasi IPU biasa mengantre dan mengurus segala sesuatunya sendiri, tapi kita harus pastikan antrean ini tertib, teratur, dan tidak menyulitkan peserta maupun masyarakat," ujar Puan.
Untuk mendukung pelaksanaan IPU ke-144, DPR RI berkoordinasi dengan berbagai kementerian/lembaga seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)/ Satgas COVID-19 Nasional.
“Saya juga minta koordinasi lebih ketat dengan BNPB dan Satgas COVID-19. Khususnya mengenai fasilitas karantina bila ada delegasi yang datang dan dari hasil tes PCR ternyata positif,” ujar Puan.
Baca juga: Ketua DPR minta pemerintah berantas mafia pupuk bersubsidi
DPR RI menyiapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaan IPU ke-144. Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, DPR pun menerapkan sistem bubble atau sistem gelembung untuk seluruh delegasi dan panitia selama kegiatan berlangsung.
Sistem bubble adalah sistem koridor perjalanan yang bertujuan membatasi interaksi hanya dengan individu dalam gelembung tersebut. Puan pun menegaskan sistem itu harus dilakukan dengan pengawasan ketat.
“Kita harus tetap disiplin pakai prokes. Semua diperiksa. Jangan biarkan siapa pun masuk ke lokasi acara tanpa identitas resmi dari panitia. Hospitality saat ini bukan lagi berarti layanan makanan berlimpah, tapi hospitality yang memprioritaskan profesionalitas. Kita harus profesional.” kata Puan menegaskan.
Puan menjadikan pengalamannya menghadiri konferensi serupa beberapa waktu lalu sebagai pelajaran berharga, agar Indonesia bisa menghadirkan pengalaman yang lebih baik lagi. Ia menyampaikan arahan teknis secara terperinci mulai dari pengaturan transportasi, protokol kesehatan, penyediaan ruangan, fasilitas pendukung hingga pengaturan keamanan.
Baca juga: Puan: DPR berlakukan kerja dari rumah
Forum parlemen dunia ini akan dihadiri lebih dari 1.200 delegasi terdiri dari para ketua parlemen, anggota parlemen dan pejabat sekretariat parlemen negara anggota IPU. Selain itu akan hadir pula pimpinan organisasi internasional, para ahli dan praktisi sebagai narasumber sesi, media, dan stakeholder lainnya.
“Dengan menjadi tuan rumah IPU ke-144, DPR RI mengambil bagian dalam kepemimpinan global dalam penyelesaian isu-isu yang menjadi perhatian bersama. Masalah global harus diselesaikan bersama, dan penyelesaiannya memerlukan kepemimpinan global,” kata Puan.
IPU ke-144 mengambil tema ‘Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change’. Isu perubahan iklim diambil sebagai tema besar yang akan dibahas karena menyangkut kelangsungan hidup dan keselamatan dunia.
“Keberhasilan DPR dalam menyelenggarakan event besar ini juga akan mengangkat nama Indonesia di kancah internasional,” kata Puan.