Denpasar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaporkan tingkat penggunaan tempat tidur (bed occupancy rate) isolasi non-intensif di rumah sakit rujukan yang merawat pasien COVID-19 di daerah itu hingga Minggu (20/2) sebesar 36,06 persen
"Dari kapasitas total tempat tidur isolasi non-intensif di 62 rumah sakit rujukan yang berjumlah sebanyak 2.443 tempat tidur, yang sudah terisi sebanyak 881 tempat tidur (36,06 persen)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar, Senin.
Sedangkan kapasitas tempat tidur isolasi non-intensif (non ICU) di RS rujukan yang tersisa sebanyak 1.562 tempat tidur (63,94 persen).
Pihaknya melaporkan BOR tempat tidur isolasi non-intensif hingga 20 Februari ini sudah mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya yang sempat mencapai 51,11 persen.
Baca juga: Pemprov Bali optimistis dapat kendalikan penyebaran COVID-19
Dari 881 tempat tidur RS yang sudah terisi tersebut, tingkat penggunaan tempat tidur isolasi non-intensif yang tertinggi dilaporkan di Kota Denpasar sebanyak 317 tempat tidur, disusul Kabupaten Badung dengan 131 tempat tidur, dan Kabupaten Buleleng (96 tempat tidur).
Sedangkan untuk enam kabupaten lainnya yakni Kabupaten Gianyar (92 tempat tidur), Kabupaten Tabanan (68 tempat tidur), Kabupaten Klungkung (45 tempat tidur) dan Kabupaten Karangasem (58 tempat tidur).
Kemudian di Kabupaten Bangli (53 tempat tidur) dan di Kabupaten Jembrana (21 tempat tidur).
Rentin yang juga Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali itu menambahkan, yang dirawat di RS rujukan adalah pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat.
"Sedangkan untuk kasus dengan gejala ringan, ada yang isoman maupun dirawat di tempat isolasi terpusat," ucap birokrat yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.
Baca juga: Bali dan strategi hadapi gempuran Omicron
Sementara itu tempat tidur untuk isolasi intensif (ICU), telah disiapkan dengan kapasitas total 249 tempat tidur.
Hingga 20 Februari, BOR isolasi intensif yang sudah terisi sebanyak 101 tempat tidur (40,56 persen) dan yang tersisa 148 tempat tidur (59,94 persen)
Menurut Rentin, pasien COVID-19 yang dirawat di ICU merupakan pasien dengan gejala berat dan rata-rata komorbid (memiliki riwayat penyakit bawaan).
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, jumlah kasus aktif hingga Minggu (20/2) sebanyak 16.110 orang. Mayoritas atau sebanyak 14.668 orang (91,05 persen) menjalani isolasi mandiri.
Sedangkan 982 orang (6,1 persen) dirawat di RS rujukan dan sisanya 460 orang (2,85 persen) di tempat isolasi terpusat (isoter).
"Di Bali hingga saat ini terdapat 19 tempat isolasi terpusat yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, dengan kapasitas total 1.882 tempat tidur," ujar Rentin.