Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan pihaknya mengimbau Dewan Pers untuk memastikan para insan pers mengutamakan akurasi informasi berita daripada kecepatan publikasi, untuk mengatasi penyebaran hoaks,” ujar Bonifasius.
Ia menyampaikan hal tersebut saat menjadi pemateri dalam Konvensi Nasional Media Massa Hari Pers Nasional 2022 sesi 1 bertajuk “Kemandirian Indonesia dalam Mengelola Transformasi Digital” yang diselenggarakan secara hybrid dari Kendari, Sulawesi Tenggara, dipantau secara virtual di Jakarta, Senin.
Menurut Bonifasius, berdasarkan data yang dikumpulkan Direktorat Jenderal Aptika Kominfo, salah satu risiko keberadaan dunia digital adalah kemunculan berbagai konten negatif di ruang siber, seperti hoaks, perundungan siber, penipuan secara daring, kasus intoleransi, bahkan radikalisme.
Baca juga: Mafindo: Mayoritas masyarakat terpapar hoaks
Dari seluruh temuan itu, ia mengatakan bahwa temuan isu hoaks merupakan dampak negatif perkembangan dunia digital yang paling mendominasi.
“Selama kurun beberapa waktu terakhir, yaitu sejak Agustus 2018 sampai Januari 2022, temua isu hoaks ini masih mendominasi. Jumlahnya mencapai 9.546,” ungkap Bonifasius.
Oleh karena itu, ujarnya, akurasi informasi dari para insan pers berperan penting untuk menghentikan arus hoaks tersebut.
Baca juga: Mafindo : Indonesia melawan hoaks COVID-19 sejak akhir 2020
Selain itu, ia pun menyampaikan beberapa imbauan lain kepada Dewan Pers, seperti mengevaluasi pendaftaran media-media daring serta memastikan insan pers memberikan pemberitaan yang sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Lalu pada kesempatan yang sama, ia menegaskan bahwa Kominfo berkomitmen mendukung kebebasan pers di era digital.
“Kominfo mendukung kebebasan pers di era digital ini, tetapi tetap menjunjung tinggi peraturan yang ada serta mendukung jurnalisme digital lewat regulasi-regulasi yang mendukung,” ujarnya.
Kemudian, kata Bonifasius, Kominfo pun senantiasa berkolaborasi dengan pers untuk meningkatkan literasi digital. Menurutnya, literasi digital merupakan kunci utama untuk menyingkirkan segala dampak negatif dari kemajuan dunia digital.