Badung (ANTARA) - Komisi IX DPR RI melakukan peninjauan fasilitas dan layanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali untuk memastikan kesiapan bandara menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Pulau Dewata.
Kegiatan itu merupakan agenda kunjungan kerja Komisi IX DPR RI dalam melakukan pengawasan terkait kesehatan dari sektor transportasi udara di masa pandemi COVID-19, terutama penerapan protokol kesehatan, baik saat tamu G20 tiba maupun berangkat di Bandara Bali.
"Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai pintu gerbang jalur transportasi udara dari dan ke Pulau Bali telah melakukan berbagai kesiapan untuk melayani para tamu Delegasi G20, baik dari segi fasilitas maupun pelayanan telah kami persiapkan sebaik mungkin," ungkap General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Herry A.Y. Sikado di Kabupaten Badung, Kamis
Ia menjelaskan, anggota Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan kerja dengan meninjau Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali di Area Terminal Internasional sebagai fungsi pengawasan implementasi kesehatan terhadap pelayanan dan fasilitas G20.
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sambut 25 delegasi G20
"Kami berterima kasih atas respons serta masukan Komisi IX DPR RI kepada PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) terkait guna memberikan peningkatan layanan yang lebih baik," katanya.
Pada peninjauan itu, sejumlah anggota Komisi IX DPR RI meninjau kesiapan Minilab PCR yang digunakan untuk memeriksa sampel penumpang yang baru tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali serta bilik pemeriksaan PCR dengan kemampuan 930 tes setiap jamnya.
Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti mengungkapkan, kunjungan itu perlu dilakukan sebelum G20 berlangsung karena menurutnya candradimuka dari sebuah negara adalah bandara dan secara protokol kesehatan juga harus sesuai regulasi ketat dan harus diawasi dengan detail.
"Untuk Angkasa Pura I, sebagai tuan rumah kami tetap menginginkan kebersihan serta friendly, artinya semua informasi bisa didapatkan oleh para tamu dari seluruh negara G20 dan tentunya harus memiliki standar operasional yang baik. Jadi lakukan yang terbaik, buat yang terbaik buat Indonesia bangga," ujar Krisdayanti.