Denpasar (Antara Bali) - Pengamat ekonomi dari Universitas Udayana Dr I Gusti Wayan Murjana Yasa menilai komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menciptakan kepastian hukum menjadi langkah tepat untuk menekan investasi biaya tinggi di Tanah Air.
"Biaya investasi di Indonesia secara umum tergolong tinggi, karena investor masih harus menghadapi jalur-jalur tidak resmi," katanya yang juga Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, di Denpasar, Kamis.
Pernyataan Murjana Yasa ini menanggapi salah satu butir pernyataan pidato kenegaraan Presiden yang dibacakan di depan sidang paripurna DPR hari ini.
Menurut dia, tidak jarang izin investasi yang yang dikeluarkan pemerintah pusat menjadi berbenturan dengan kebijakan daerah dan juga masyarakat sekitar tempat pengembangan investasi.
"Akibatnya investor pun harus mengeluarkan tambahan biaya untuk memuluskan investasinya. Biaya itu sebelumnya tidak masuk dalam perhitungan. Imbasnya akan berdampak pada tingginya harga produk-produk yang harus dibeli masyarakat," ucapnya.
Pengembangan investasi baik dari dalam maupun asing, ucap dia, padahal ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, akibat kepastian hukum yang masih lemah, investasi kerapkali belum secara mendasar berdampak pada masyarakat.
"Banyak janji manis investasi yang diumbar di depan, tetapi lama-lama pahit yang dirasakan masyarakat. Lihat saja contohnya di Bali, sekian banyak hotel dibangun, tetapi dampaknya bagi sektor pertanian sangat kecil," ujar Murjana Yasa.(LHS)