"Ini merupakan vaksin kedua yang digelar untuk anak usia 6 tahun sampai 11 tahun, dan di sini kami menyediakan 1.500 dosis vaksin Sinovac untuk anak," kata Kepala Badan Intelijen Negara (Kabinda) Daerah Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo dalam keterangan persnya di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia mengatakan selama pelaksanaan vaksinasi tahap 1 dan 2 bagi anak usia 6 sampai 11 tahun berlangsung, belum ada ditemukan laporan terkait efek samping dari vaksin tersebut.
"Selama vaksinasi anak, belum ada ditemukan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) di Bali, misalnya ada keluhan atau laporan karena bergejala setelah vaksin ya belum ada," katanya.
Sementara itu, pembelajaran tatap muka (PTM) akan berlangsung 100 persen sehingga vaksinasi anak ini harus dituntaskan untuk seluruh wilayah Bali.
Baca juga: 2022, BIN Bali salurkan 484 ribu dosis vaksin booster
Menurut Kabinda Bali Brigjen Pol Hadi Purnomo masih ada anak-anak yang belum tuntas untuk vaksinasi tahap 2 ini. Kata dia, diperkirakan masih banyak anak-anak yang belum tuntas vaksinasi meskipun PTM telah berjalan.
"Jadi untuk vaksinasi tahap 2, saya kira masih banyak yang belum. Jumlahnya juga terbatas, maka itu BIN berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar vaksin untuk anak ini dipastikan mendapatkan vaksinasi dosis kedua," katanya.
Selain itu, menurut Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Made Suradnya mengatakan untuk vaksinasi tahap 1 sudah tuntas digelar 100 persen, sedangkan vaksinasi tahap 2 baru berlangsung dua hari.
Pelaksanaan vaksinasi tahap 2 juga dilakukan keliling agar seluruh anak terpantau untuk menuntaskan vaksinasi tersebut. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan PTM yang sudah berlangsung penuh.
Dikatakannya, ada dua hal yang dilakukan saat PTM yaitu pembelajaran maksimal 6 jam bersamaan dengan istirahat selama 20 menit. Selama aktivitas akademik ini berlangsung juga berada dalam pengawasan satuan pendidikan untuk penerapan protokol kesehatannya.