"Kami mendorong pemerintah daerah segera meningkatkan herd immunity warganya. Apalagi kalau dilihat situasi global saat ini ancaman varian baru omicron yang sangat bahaya dan luar biasa penularannya terutama di Singapura, Malaysia dan wilayah lainnya. Begitu juga Bali sebagai sasaran pariwisata internasional jadi harus mengantisipasi situasi ini," kata Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Bali Brigjen Pol. Hadi Purnomo saat ditemui di Denpasar, Bali, Rabu.
Ia mengatakan program vaksinasi ini serentak dilaksanakan di 34 provinsi di wilayah Indonesia. Begitu juga Bali, yang terlaksana di masing-masing kabupaten/kota dengan target 13.600 peserta vaksin.
Sampai dengan Rabu (8/12) Provinsi Bali ditargetkan tuntas 3.600 peserta vaksin, dan khusus wilayah Denpasar ditargetkan tuntas untuk 1.500 peserta. Adapun jenis vaksin yang disediakan di Bali ada sinovac 11 ribu dosis, dan astrazeneca 500 dosis.
Baca juga: Kabinda Bali minta masyarakat tak terpengaruh hoaks soal vaksin COVID-19
Selanjutnya, vaksinasi hari ini akan dilakukan serentak ke wilayah Kabupaten Buleleng, Bangli, Klungkung, Jembrana dan Gianyar.
"Awalnya kan Bali akan diterapkan PPKM level tiga namun melihat penurunan kasus jadi ditiadakan. Hal ini perlu didukung dengan vaksinasi tahap dua menjadi 100 persen. Seandainya jadi (PPKM) usaha-usaha bisa saja tutup, sehingga mari sama-sama bantu gencarkan vaksinasi ini," katanya.
Hingga saat ini tercatat capaian vaksinasi di wilayah Bali tahap pertama sebesar 100,1 persen, sementara tahap kedua baru 89 persen.
Hadi Purnomo mengaku optimis capaian vaksinasi dapat tuntas hingga akhir Desember 2021 ini.
"Untuk wilayah Denpasar, lihat kebanyakan pendatang yang melaksanakan vaksin pertama atau kedua. Jadi kami lakukan sistem jemput bola dan door to door sampai ke rumah-rumah penduduk yang sulit terjangkau," katanya.