"Dari banyaknya masyarakat yang sudah tervaksin, masih ada yang belum vaksin apalagi di wilayah Jembrana, kami cari dari rumah ke rumah, sulit juga selain bekerja sebagai nelayan dan ada juga yang termakan hoaks soal vaksin. Vaksin ini halal karena Presiden saja sudah vaksin jadi masyarakat juga harus vaksin," ucap Hadi Purnomo saat ditemui dalam kegiatan vaksinasi di Masjid Al-Ihsaan Inna Grand Bali Beach Sanur, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan dengan beredarnya informasi di media sosial yang belum tentu valid selama ini, jadi diharapkan masyarakat kedepannya dapat memilih informasi tersebut dan tidak langsung mempercayai hoaks terkait vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Menkominfo: stop produksi informasi hoaks COVID-19
Menurutnya, menurunnya kepercayaan masyarakat terkait vaksinasi COVID menjadi kendala untuk menemukan masyarakat yang belum divaksin.
"Misalnya ketika melaksanakan vaksin di Kabupaten Jembrana. Petugas harus pontang-panting mencari warga yang belum tervaksin oleh karena mendengar informasi hoaks tentang vaksin COVID-19 tersebut," ucapnya.
Selain itu, beberapa masyarakat yang belum tervaksin dominan merupakan pendatang dan bertempat tinggal di wilayah perumahan-perumahan kelas ekonomi ke bawah, mulai dari pemulung hingga pedagang kaki lima.
“Kalau dilihat banyak pendatang-pendatang yang masuk wilayah Bali ini. Ya seperti di Denpasar kemarin juga di Jembrana kemarin juga cukup masif sekali, banyak sekali ya masyarakat yang belum tervaksin atau tertinggal,” kata Hadi.
Baca juga: Kominfo temukan 1.991 berita hoaks soal COVID-19
Baca juga: Kominfo temukan 1.991 berita hoaks soal COVID-19
Sebelumnya, pemerintah pusat menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 13.600 orang, untuk bulan Desember 2021. Pada bulan November lalu, BIN Bali menuntaskan vaksinasi melebihi target 3.000 orang menjadi 3.200 orang.