Denpasar (Antara Bali) - Upah para seniman di Bali, terutama seni pertunjukan masih minim di tengah kemajuan sektor pariwisata.
"Seni pertunjukan dapat diwujudkan dengan baik, jika semua pihak, pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial memahami pentingnya arti seni dalam kehidupan manusia," kata Pembantu Rektor II Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Dr I Gede Arya Sugiartha, di Denpasar, Minggu.
Namun para seniman masih menghadapi situasi yang belum menguntungkan sehingga menghadapi berbagai kendala. Demikian pula seniman seni pertunjukan tradisional Bali yang mampu menyandarkan hidupnya dari kegiatan seni masih dapat dihitung dengan jari.
Oleh sebab itu, pekerjaan sebagai seniman hanya sambilan karena harus menekuni tugas pokok yang bisa menopang kehidupan sehari-hari. Honorarium seorang seniman drama gong dewasa ini adalah Rp300.000-350.000 untuk sekali pentas.
Jumlah ini tentu belum layak disebut profesional karena seniman masih memerlukan penghasilan tambahan untuk menopang hidupnya, tutur Arya Sugiartha.(*/M038/IGT/T007)
Upah Seniman di Bali Minim
Minggu, 29 Juli 2012 10:33 WIB