Negara (Antara Bali) - Pengusaha tahu dan tempe yang rata-rata merupakan usaha kecil menengah di Kabupaten Jembrana, mengeluhkan naiknya harga kedelai.
Imbas meroketnya harga kedelai tersebut, memaksa mereka menaikkan harga jual produk tahu maupun tempe, sehingga berdampak menurunnya omzet penjualan.
"Saya membeli kedelai dari pedagang yang membawa dari Jawa. Meskipun di Jembrana sedang panen raya kedelai, tapi saya tetap susah mendapatkannya dengan harga murah," kata Suminem, salah seorang pembuat tahu.
Menurut Suminen, kedelai lokal sulit diperoleh karena sebagian besar dijual keluar daerah. Harga kedelai yang sebulan lalu masih Rp5.000/kilogram kini naik menjadi Rp8500/kilogram.(GBI/T007)