Badung (ANTARA) - AQUA Mambal bekerjasama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Bongkasa Pertiwi (FPRB) Desa Bongkasa Pertiwi, Kabupaten Badung, Bali, melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor Dan Angin Kencang yang dikuti sebanyak 50 peserta dari masyarakat setempat.
"Pelatihan kebencanaan ini merupakan bagian dari upaya pabrik merespon situasi yang ada saat ini," ujar perwakilan Pabrik AQUA Mambal I Gede Bagia Artha dalam keterangan yang diterima di Badung, Jumat.
Ia mengatakan, kegiatan yang telah dilaksanakan tanggal 26 September 2021 itu bertujuan untuk meninjau kembali kesiapsiagaan penanggulangan bencana oleh semua elemen.
Dalam simulasi itu, dilakukan sosialisasi tentang apa yang harus dilakukan masyarakat saat terjadi bencana. Selain itu juga melatih FPRB dan Masyarakat Bongkasa Pertiwi tentang peran dan tugasnya saat terjadi bencana.
Semua elemen di desa secara bersama melakukan simulasi bencana untuk menguji rencana antisipasi yang sudah di buat. Dari semua proses masyarakat dan FPRB Desa diharapkan bisa melakukan perbaikan dari situasi yang ada saat ini terkait dengan penanggulangan bencana.
Baca juga: BPBD Kabupaten Badung buat simulasi penanganan bencana
"Selain mendorong program pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan dan pelestarian alam, kegiatan ini juga sejalan dengan visi Danone One Planet One Health yang bermakna bahwa keseimbangan masyarakat dan alam saling terkait dan harus terjaga," kata Gede Bagia Artha.
Sementara itu, Plt Kalaksa BPBD Badung I Wayan Wirya mengatakan, pihaknya mengapresiasi dukungan AQUA Mambal dalam kegiatan simulasi penanganan bencana teesebut.
"Perubahan paradigma menjadi keharusan dari tanggap darurat menjadi siaga bencana, bahwa bencana tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus diterima begitu saja, tetapi juga bisa diantisipasi kejadian bencana, korban dan meminimalisir dampaknya," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Forum PRB, I Wayan Sudiarta menjelaskan, respon yang cepat dan tepat bisa dilatih melalui edukasi kebencanaan dan simulasi latihan penanganan bencana, secara berkala dan berkesinambungan.
"Hal tersebut mendorong latihan kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil yaitu keluarga dan dusun sebagaimana arahan Kepala BNPB. Kami terbantu dengan pelaksanaan kegiatan ini yang didukung penuh oleh AQUA Mambal” ujarnya.