Badung (ANTARA) - Perusahaan air minum dalam kemasan PT Tirta Investama - Pabrik Mambal (AQUA Mambal) bekerja sama dengan BUMDes Mandala Sari memperingati Hari Bumi dengan melaksanakan kegiatan keanekaragam hayati dalam bentuk penanaman pohon, penyerahan koloni Kela-kela dan 2 pasang Jalak Bali serta pemungutan sampah plastik.
Stakeholder Relation Manager AQUA Mambal, Nyoman Arsana, dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Selasa, menjelaskan penyerahan dilakukan oleh I Gede Bagia Artha kepada Kelompok Kehati Pertiwi Lestari dan kepada I Made Swastika Antara sebagai Ketua Kelompok Budidaya Madu Kela-kela Sarining Trigona Pertiwi di Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, pekan lalu.
Kegiatan ini melibatkan semua elemen masyarakat dari kelompok pemuda, petani dan diantaranya termasuk kelompok rentan. Hadir pada kegiatan ini Kepala Desa Bongkasa Pertiwi, BPD, Kelompok Kehati Pertiwi Lestari, Kelompok Budidaya Madu Kela-kela Sarining Trigona Pertiwi, Kelompok Makanan Manik Pertiwi.
Lebah Madu atau yang di Bali dikenal juga sebagai kela-kela merupakan penghasil madu yang bernilai ekonomi tinggi. Hasil madu yang dikembangkan oleh Kelompok budidaya madu Kela-kela "Sarining Trigona Pertiwi" di Desa Bongkasa Pertiwi ini memiliki 22 orang anggota. Saat ini sejumlah 400 koloni sudah dibudidayakan dan menghasilkan 10-12 liter per bulan.
"Danone mengusung visi "One Planet One Health". Kesehatan atau kelestarian planet memiliki keterkaitan erat dengan kesehatan masyarakat yang ada di dalamnya. Kami mendampingi program yang ada di Bongkasa Pertiwi untuk bisa memberikan manfaat berimbang antara menjaga alam tetap lestari di daerah tangkapan air, seiring dengan manfaat ekonomi kepada masyarakatnya," kata Arsana.
Pihaknya bergerak bersama BUMDes Mandala Sari dan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat yang ada. "Aksi kolaboratif ini yang diharapkan meningkatkan kesadaran bersama pentingnya tanggung jawab menjaga Bumi," tegas Arsana.
Kela-kela menghasilkan madu dari 82 jenis tanaman yang ada di Taman Kehati (Keanekaragaman Hayati). Tanaman yang ditumbuhkan dijaga jumlah dan ragamnya untuk menjaga indeks keragaman hayati. Tercatat ada beberapa spesies langka seperti Cempaka Kuning, Badung, Sentul dan Ceroring. Taman ini dikelola terpisah oleh kelompok Kehati Pertiwi Lestari yang memiliki jumlah anggota sebanyak 20 orang.
Kelompok Kehati ini juga telah melakukan penangkaran empat pasang Jalak Putih sebagai satwa endemic yang sudah mulai punah. Penangkaran enam pasang Jalak Bali yang saat ini sudah berkembang pasang menjadi delapan pasang yang merupakan hasil anakan.
Sementara itu, Ketua BUMDes Mandala Pertiwi Ida Bagus Gede Manu Drestha menyatakan apresiasi atas kolaborasi yang sudah terbentuk.
"Masyarakat secara bertahap mulai berkontribusi pada program yang ada. Aktivitas pelestarian alam yang ada di Desa kami sekarang menjadi paket wisata edukasi. Kunjungan wisatawan untuk belajar disini membawa dampak ekonomi bagi masyarakat," kata Gus Manu.
Kelompok ini juga aktif terlibat dalam penyusunan Perdes Kehati Nomor 12 Tahun 2020 tentang menjaga kelestarian dan kenekaragaman hayati di Desa Bongkasa Pertiwi dan terlibat dalam monitoring dan pelestarian kehati.
Program Keanekaragaman hayati di Bongkasa Pertiwi ini jugalah yang telah mengantarkan AQUA Mambal meraih PROPER Emas 2020. PT Tirta Investama - Pabrik Mambal adalah Perusahaan AMDK pertama yang menerima tiga kali Anugerah PROPER Emas sejak tahun 2017.
AQUA Mambal peringati Hari Bumi dengan budidaya Jalak Bali
Selasa, 27 April 2021 11:17 WIB