Denpasar (ANTARA) - Universitas Udayana (Unud) Bali akan membangun asrama bagi mahasiswa sebanyak 6.000 kamar dalam upaya meringankan beban mahasiswa tersebut di kawasan kampus.
"Kami akan membangun asrama untuk mahasiswa. Ini sebagai langkah untuk memberdayakan aset tanah di kawasan Kampus Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung," kata Rektor Unud Bali Prof Dr. I Nyoman Gede Antara di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan sebagai perguruan tinggi negeri tertua di Bali, ketertarikan warga untuk kuliah di kampus itu semakin tinggi, sehingga dengan banyaknya mahasiswa yang diterima, menjadi tantangan bagi Unud untuk memberikan kenyamanan kepada mereka. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan memberdayakan aset yang dimiliki Unud.
"Untuk itu kami ingin memberdayakannya, sehingga pemberdayaan aset itu dapat memberikan nilai tambah bagi Unud untuk mengembangkan kelembagaan, salah satunya membangun asrama," katanya.
Rektor Unud mengatakan ke depannya, tidak favorit lagi mendapatkan dana tambahan untuk menyelenggarakan pendidikan dengan menargetkan UKT mahasiswa. Sebaliknya, dia ingin meringankan masyarakat melalui uang kuliah tunggal (UKT) dengan memberikan beasiswa, apalagi di masa pandemi ini.
Ia mengatakan untuk membangun asrama mahasiswa sangat memungkinkan dilakukan karena Unud memiliki total lahan seluas 157 hektare, saat ini baru beberapa hektare saja yang terisi bangunan. Sementara, sisanya masih berupa semak belantara.
"Ke depan kami tidak akan mengutak atik UKT. Namun, kami akan mempermudah masyarakat, sepanjang itu memungkinkan. Yang menjadi target, salah satunya adalah pemberdayaan aset. Untuk itu kami sudah merancang membuat 6.000 kamar untuk asrama mahasiswa," ucapnya.
Dengan dibangunnya 6.000 kamar untuk mahasiswa, menurut dia, akan memberi kemudahan dan kenyamanan perkuliahan di dekat asrama, termasuk mahasiswa baru diharapkan tidak mengalami kesulitan pada semester awal kuliah di Unud, sehingga, kondisi ini juga akan sangat membantu orang tua, karena setelah diterima di Unud, mereka bisa langsung ditampung di asrama.
"Ini akan segera kami garap. Mudahan-mudahan 6.000 kamar bisa segera diwujudkan, yang saat ini masih dalam proses, mengenai regulasi, kelayakan, dan lainnya. Pembangunan asrama ini, ditarget rampung Bulan Agustus 2022. Karena mahasiswa baru itu kuliahnya 1 September 2022," ujarnya
Ia menjelaskan untuk sumber pendanaan pembangunan asrama tersebut, pihaknya tidak akan mengeluarkan dana dari Unud, namun melalui kerja sama pemberdayaan aset. Dengan demikian, nantinya ini akan saling menguntungkan.
Sementara untuk memberikan kenyamanan dalam perkuliahan, selain membangun asrama, pihaknya juga akan membangun gedung perkuliahan di kampus Bukit Jimbaran. Saat ini kondisi ruang kelas di masing-masing fakultas, yakni di 13 fakultas dan satu pascasarjana, memang tidak seragam.
Untuk itu, kata Antara, ke depan tidak ingin ada perbedaan fasilitas kelas di masing-masing fakultas, namun mahasiswa dari 13 fakultas itu akan dididik dalam ruang kelas dengan fasilitas yang sama. Dengan harapan, tidak lagi ada diskriminasi, sehingga mahasiswa akan bisa lebih nyaman dalam perkuliahan.
"Kami ingin seluruh mahasiswa yang per tahunnya sebanyak 7.500-9.000 orang, akan didik di ruang kelas dengan fasilitas sama. Ini sangat penting, terutama dalam rangka standarisasi pelayanan tri dharma perguruan tinggi," katanya.