Denpasar (ANTARA) - Tes Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kementerian Kesehatan dilaksanakan di Bali dengan menerapkan protokol yang ketat, transparan, dan akuntabel, kata Ketua Tim Seleksi Pengadaan CASN Provinsi Bali Kementerian Kesehatan, dr. Ketut Ariawati, Sp.A.
Baca juga: Sekda Bali pastikan seleksi CPNS tak ada intervensi
Para peserta wajib melakukan RDT antigen atau tes usap PCR, menggunakan masker dobel, menjaga jarak minimal satu meter, mencuci tangan pakai sabun, serta untuk peserta ujian di Jawa dan Bali wajib sudah vaksin dosis pertama.
Ia mengatakan jika suhu tubuh peserta di atas 37,5 derajat Celsius setelah tiga kali pengukuran, selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan dan fasilitas RDT antigen mandiri bagi peserta. Bagi peserta yang tetap diizinkan mengikuti tes CASN akan mengikuti ujian di ruang khusus yang terpisah dari peserta lainnya.
Baca juga: Pemprov Bali buka seleksi anggota Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah
Kepala Kanreg X BKN Denpasar Paulus Dwi Laksono menegaskan penerimaan CASN bersifat transparan dan akuntabel.
"Nilai langsung bisa diketahui oleh yang bersangkutan setelah selesai mengerjakan soal, kemudian yang kedua akuntabel karena bisa dipertanggungjawabkan objektivitasnya kepada masyarakat dan transparan nilainya bisa diketahui umum,” ucapnya.
Ia mengatakan aktivitas ini dilakukan setelah proses registrasi, peserta melakukan foto wajah, dan secara komputerisasi akan dilakukan pencocokan antara foto wajah dengan kartu ujian.