Negara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali segera membuka pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah, setelah laju penularan dan jumlah pasien COVID-19 di daerah tersebut terus turun.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Persiapan tersebut harus benar-benar memenuhi standar pencegahan penularan Covid-19," kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Negara, Jembrana, Kamis.
Ia mengemukakan hal itu saat rapat dengan Satgas COVID-19 Jembrana, yang juga dihadiri Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Ia mengatakan, selain fasilitas pencegahan COVID-19, ada sekolah yang harus disterilisasi dulu karena digunakan sebagai tempat isolasi terpadu pasien COVID-19.
Secara umum, Kabupaten Jembrana siap melaksanakan pembelajaran tatap muka karena pernah dilakukan beberapa waktu lalu.
"Jembrana pernah melakukan pembelajaran tatap muka dan berlangsung dengan baik beberapa waktu lalu. Namun karena terjadi peningkatan kasus COVID-19 yang juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, maka pembelajaran dilakukan kembali secara daring," katanya.
Bahkan ia mengungkapkan, dengan turun ke level III dalam hal penularan dan jumlah pasien COVID-19, pihaknya siap melaksanakan pembelajaran tatap muka mulai hari Senin (20/9).
Meskipun sudah turun ke Level III, ia mengingatkan seluruh komponen termasuk masyarakat untuk tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Jangan lengah yang akan menyebabkan kasus Covid-19 kembali naik di Jembrana. Trend yang baik ini harus terus kita pertahankan, bahkan bisa diturunkan ke level yang lebih rendah," katanya.
Selain pembelajaran tatap muka, dalam rapat itu juga disebutkan, Pemkab Jembrana akan memasang aplikasi PeduliLindungi di fasilitas-fasilitas publik.
Menurut Tamba, saat ini di Pelabuhan Gilimanuk sudah terpasang aplikasi tersebut, dan di fasilitas publik lainnya segera menyusul.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, sejak awal pandemi total kasus COVID-19 yang terkonfirmasi sebanyak 5.887 orang, dengan 5.502 sembuh dan 200 orang meninggal dunia.
Sedangkan untuk vaksinasi, ia mengatakan, warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama mencapai 93,27 persen, sedangkan yang sudah mendapatkan dosis pertama dan kedua sebesar 56,54 persen.