Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di tujuh Provinsi Pulau Jawa-Bali menunjukkan perkembangan situasi yang fluktuatif, kecuali Bali yang masih mengalami kenaikan hingga tiga hari terakhir.
"Dalam menilai kesiapan daerah dalam pembukaan bertahap, kita perlu melihat perkembangan kasus positif, kesembuhan dan kematian, serta BOR (keterisian tempat tidur perawatan rumah sakit)," kata Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan kepada wartawan yang dipantau melalui aplikasi Zoom di Jakarta, Kamis sore.
Selain itu, kata Wiku, pelaporan kinerja kepatuhan masyarakat di tingkat desa/kelurahan oleh petugas posko di wilayah setempat juga perlu dijadikan pertimbangan.
Baca juga: Satgas Bali: Kasus COVID-19 catat rekor tertinggi
Menurut Wiku, kasus positif selama sepekan terakhir di Jawa-Bali sudah menunjukkan tren penurunan pada hampir seluruh daerah, kecuali Provinsi Bali.
“Bali masih mengalami kenaikan kasus positif hingga tiga hari terakhir. Sama halnya dengan kasus sembuh, lima dari tujuh provinsi ini menunjukkan adanya tren peningkatan, kecuali DKI Jakarta dan Yogyakarta,” katanya.
Wiku menyebut, kedua provinsi tersebut masih menunjukkan adanya penurunan kesembuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Kemenkes: BOR di Jawa-Bali relatif menurun
Wiku mengatakan hal yang masih menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat adalah angka kematian sebab hampir seluruh provinsi masih menunjukkan tren peningkatan, kecuali DKI Jakarta.
Jika dilihat dari BOR, kata Wiku, seluruh provinsi telah menunjukkan penurunan, kecuali Bali.
“Bali, sama seperti kasus positifnya, BOR-nya masih perlu menjadi perhatian untuk segera diperbaiki. BOR di Bali masih menunjukkan peningkatan selama sepekan terakhir,” katanya.
Satgas: Evaluasi PPKM Jawa-Bali berkembang fluktuatif, kecuali Bali
Jumat, 23 Juli 2021 9:56 WIB