Denpasar (Antara Bali) - Dunia perkerisan di Indonesia, termasuk di Bali, kini kembali mulai bangkit, karena mempunyai banyak fungsi, tidak hanya dipandang sebagai benda sakral untuk kelengkapan ritual, namun juga menjadi benda seni, sekaligus peninggalan budaya yang diagungkan.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO) telah mengukuhkan keris Indonesia sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia, kata seorang peneliti keris Nusantara, Basuki Teguh Yuwono SSN, MSN di Denpasar, Minggu.
Hal itu disampaikan serangkaian melakukan penelitian dan pengkajian keris di Bali berkaitan dengan umat Hindu memperingati Hari Tumpek Landep, persembahan ritual yang kusus ditujukan terhadap keris pusaka.
Ia mengatakan, internasional telah mengakui keberadaan keris Indonesia, sehingga hal itu memberikan dorongan kepada masyarakat dan bangsa ini untuk melestarikan dan menjaga kesinambungan keris-keris pusaka di Nusantara.
"Keris bagi masyarakat, khususnya di Bali, dinilai sangat sakral, karena sebagian besar kegiatan ritual keagamaan melibatkan benda pusaka tersebut sebagai salah satu kelengkapannya," kata Teguh Yuwono yang pernah menulis buku berjudul "Kris Bali Bersejarah".(*/T007)
Dunia Perkerisan Kembali Bangkit
Minggu, 1 Juli 2012 19:22 WIB