Jakarta (Antara Bali) - Sebanyak 100 keris yang ditempa di era Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 didatangkan untuk pameran keris nasional Mahakarya Keris Majapahit yang digelar Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) di Museum Pusaka Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Keris yang dibuat pada era atau kisaran masa kejayaan Majapahit di Nusantara pada abad ke-14 yang dipamerkan. Keris-keris tersebut didatangkan dari Lombok, Bali, Jawa, Madura dan Sulawesi," kata Sekjen SNKI Basuki Teguh Yuwono kepada Antara di Museum Pusaka TMII, Jakarta, Kamis.
Terdapat 100 keris dengan berbagai gaya mengacu pada gaya Majapahit. Kekhasan yang ada pada keris-keris tersebut terletak pada penempaannya yang bagus, serta dari perkiran masa pembuatan pada era Majapahit, gaya, kharakter, teknologi dan ciri serta identitas keris yang melekat pada era kerajaan tersebut.
Pengangkatan tema Mahakarya Keris Majapahit, ia mengatakan karena pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha terbesar yang berpusat di Jawa Timur ini memang merupakan masa "renaisans" keris di Nusantara. Dan kini SNKI mencoba mengembalikan masa kejayaan keris yang sempat surut dan mempersatukan kembali seluruh insan budaya perkerisan di Indonesia.
Pameran Mahakarya Keris Majapahit ini,sebenarnya merupakan rangkaian acara peringatan Hari Keris Nasional sekaligus internasional yang jatuh setiap tanggal 19 April. Karenanya kegiatan yang dilakukan tidak hanya pameran yang digelar dari 4-7 Mei 2017, tetapi juga diadakan bursa keris, pelelangan keris dan penghargaan bagi tokoh yang berperan besar terhadap pengakuan keris sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO.
Ketua Umum SNKI Fadli Zon saat membuka pameran mengatakan karena keris merupakan produk budaya asli dari Indonesia maka harusnya 19 April yang menjadi Hari Keris Nasional juga bisa diperingati sebagai Hari Keris Dunia.
"Jadi keris sebagai warisan budaya bukan benda yang diakui UNESCO sebelum benda-benda budaya yang lain. Kita dituntut untuk terus menjaga keberadaan budaya keris ini," ujar dia.
Ia mengatakan ke depan SNKI selain akan terus melakukan pameran juga akan membuat pelatihan kuratorial keris. Agar menjadi bagian edukasi pada masyarakat terkait benda warisan budaya yang memiliki filosofi sangat tinggi ini.
"Ini supaya masyarakat ketika berbicara soal keris tidak lagi yang ditanya pertama soal ada isinya atau tidak. Tapi justru filosofinya yang dipelajari," ujar dia.
Sejumlah keris milik Fadli Zon juga ikut dipamerkan di Mahakarya Keris Majapahit tersebut, diantaranya seperti keris Tilam Sari yang ditempa di Minangkabau, keris Cinde Klaras yang juga ditempa di Minangkabau, keris Naga lare Luk-13 ditempa di Madura.(WDY)