Negara (Antara Bali) - Warga Desa Yehembang, Kabupaten Jembrana, Minggu, ramai-ramai menanam pohon pisang di jalan rusak di desa setempat sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
"Jalan itu sudah cukup lama rusak, bahkan telah menimbulkan dua korban tewas akibat kecelakaan di jalan berlubang. Tetapi hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah," kata Ketut Mustika, Kepala Dusun Munduk Anggrek, Desa Yehembang, yang jalannya mengalami rusak parah.
Mustika mengatakan, jalan di desanya itu merupakan jalur utama yang menghubungkan dusunnya dengan jalan raya Denpasar-Gilimanuk, sehingga arus kendaraannya cukup ramai.
Warga menanam pohon pisang pada sejumlah lubang besar di jalan tersebut, selain di dalam drum sebagai bentuk protes sekaligus untuk menjadi perhatian para pengendara.(GBI/IGT/T007)