Denpasar (ANTARA) - Pemerintah mendorong perusahaan swasta untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai upaya pembaruan energi listrik di Indonesia, sehingga dengan energi tersebut dapat meringankan beban biaya daya listrik masyarakat.
Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa saat pembukaan Toko Juragan Atap Surya Indonesia di Denpasar, Rabu, mengatakan dengan adanya toko ini, masyarakat akan memudahkan melakukan konsultasi mengenai energi bersumber dari matahari.
"Kami yakin dengan adanya usaha ini membuka cabang di Bali, maka peluang besar untuk mengembangkan UMKM sektor energi terbarukan," kata Fabby didampingi Kepala Perwakilan Green Building Council Indonesia Wilayah Bali, Putu Agung Prianta, dan Managing Director Utomo SolaRUV (PT juragan Atap Surya Indonesia), Anthony Utomo.
Baca juga: PLN Bali siapkan infrastruktur dukung pariwisata berbasis energi bersih (video)
Sementara, Putu Agung Prianta mengatakan berdirinya "energy outlet" tersebut semakin menambah optimisme "tren sustainability" yang saat ini tidak hanya berlangsung di Indonesia, tapi juga masyarakat global. Masyarakat Indonesia harus terus di edukasi untuk menjadi pemain aktif dalam era energi terbarukan (EBT), karena memiliki banyak potensi, antara lain sumber daya melimpah, gampang direplikasi, dan pasarnya amat besar.
"Akselerasi bauran energi listrik bisa dicapai dengan adanya 'solarprenuer-solarprenuer' yang berkualitas di masa depan," kata Putu Prianta.
Anthony Utomo menambahkan bahwa peresmian energy outlet Juragan Atap Surya sangat siap menyukseskan percepatan pembaruan energi listrik 23 persen di tahun 2025 melalui PLTS atap. Pihaknya sudah menyiapkan strategi supply chain, berupa modul surya dan inverter yang berkualitas dengan harga terjangkau.
"Konsep kemitraan ini diminati banyak calon mitra di Bali karena memberikan solusi untuk menangkap peluang usaha energi di tengah pandemi dan mendukung program pemerintah untuk perubahan sumber listrik dari energi bersih Bali melalui Pergub Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, maka membuka lebar peluang untuk usaha energi melalui PLTS atap," katanya. (*)