Denpasar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengingatkan para perajin yang terpilih sebagai peserta pameran dalam ajang Pameran IKM Bali Bangkit III serangkaian Pesta Kesenian Bali 2021, jangan hanya mengejar keuntungan.
"Kita di sini berpameran, orientasi utama kita bukan mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi memperkenalkan produk kita ke masyarakat," kata Putri Koster dalam keterangannya di Denpasar, Kamis.
Wanita yang juga istri Gubernur Bali itu mengingatkan agar perajin dapat menjaga kualitas produk dan memberikan harga yang wajar pada konsumen.
"Kami berharap para pelaku IKM bisa menampilkan produk-produk asli dan berkualitas. Jangan sampai menjual produk tiruan yang jauh berbeda dengan apa yang diwariskan para leluhur," ucapnya.
Dekranasda Bali sebelumnya pada Rabu (2/6) telah memberikan pembinaan teknis kepada peserta pameran terpilih agar perajin atau pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam berpameran selalu mengindahkan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan panitia.
Termasuk di antaranya tidak menjual produk seperti alpaka untuk logam, produk tiruan songket ataupun kain endek yang diproduksi pabrik.
Baca juga: Dekranasda fasilitasi 50 perupa Bali gelar pameran lukisan virtual
Sebanyak 96 IKM dari kabupaten/kota se-Bali telah lulus kurasi yang dilakukan langsung oleh Dekranasda Provinsi Bali dan akan menggelar pameran yang rencananya dimulai pada 5 Juni mendatang.
"Saya minta semua barang yang dipamerkan harus mencantumkan harga, beri penjelasan yang jujur kepada pembeli tentang produk yang kita miliki," ujar wanita yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali itu.
Menurut dia, perajin bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan apa yang diwariskan nenek moyang, bukan hanya berjualan dan mencari untung yang besar.
"Mari kita bersama-sama menjadi kuat dan bangkit di masa pandemi dan ke depannya bisa menjadi tuan di rumah sendiri melalui karya yang kita hasilkan," kata Putri Koster.
Di samping itu, ia meminta pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sudah mulai masuk dan memasarkan produknya melalui platform digital yang salah satunya melalui Balimall.com.
Di samping itu, untuk transaksi para peserta pameran secara keseluruhan sudah menyediakan pembayaran dengan menggunakan sistem pembayaran QRIS dari BPD Bali.
Baca juga: Dekranasda Bali dorong IKM pasarkan produknya gunakan "marketplace"