Denpasar (ANTARA) - PT Aplikasi Pintar Indonesia mengenalkan Digitels, sebuah startup layanan akomodasi berbasis teknologi dengan ekosistem digital 4.0, yang mampu menghadirkan hotel biasa menjadi "smart hotel", sekaligus dapat memberikan keuntungan besar bagi pengusaha atau pemilik hotel.
"Dengan Digitels ini bisa mengubah hotel-hotel biasa atau konvensional menjadi smart hotel tanpa harus mengganti peralatan dan furnitur yang sudah ada di dalam kamar hotel, kecuali yang masih menggunakan kunci manual," kata Co Founder Digitels Jeremy Fang, saat jumpa media terkait aplikasi sistem hotel tercanggih itu di Denpasar, Sabtu.
Digitels berangkat dari gagasan mengintegrasikan rangkaian layanan akomodasi dengan aplikasi yang mudah diimplementasikan pada fasilitas yang diinginkan.
Inovasi karya anak bangsa ini mengklaim sebagai startup pertama di dunia yang dapat mengubah sebuah hotel biasa menjadi smart hotel lengkap dengan aplikasi (B2B & B2C).
Baca juga: Menparekraf apresiasi rebranding hotel promosikan kearifan lokal
Menurut Jeremy yang sudah berkecimpung lebih dari 20 tahun di industri perhotelan, sekelas hotel berbintang pun tak jarang masih dihadapkan pada persoalan dari sisi operasional dan janga sampai mengurangi kualitas pelayanan kepada para tamu.
"Dengan Digitels mampu membantu manajemen hotel untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan mengurangi risiko human error. Mulai dari check in, tamu yang menginap cukup menggunakan ponsel pintarnya, dengan melakukan swafoto dan menunjukkan KTP, resepsionis pun tak perlu mengisi berbagai formulir," ucapnya.
Selanjutnya untuk membuka pintu kamar hotel, mematikan atau menghidupkan lampu kamar, televisi, hingga AC juga cukup menggunakan ponsel pintar. Dilengkapi Fitur EMS (energy management system) dapat menjalankan otomatisasi on/off saat tamu tidak berada di dalam ruangan.
Tak hanya itu, dengan aplikasi itu juga dilengkapi fitur untuk pemesanan makanan hingga melihat ketersediaan stok bahan pangan di dapur hotel, serta akan ada notifikasi ketika ketersediaannya menipis.
Baca juga: Transaksi booking hotel di Bali lewat tiket.com meningkat
Digitels mengklaim bisa membantu pemilik hotel menurunkan biaya operasional, efisiensi staf (25-40 persen dari total karyawan), menggantikan sepenuhnya kunci/kartu, penghematan energi, waktu dan operasional. Bahkan laba atau profit bagi hotel yang sudah menggunakan sistem Digitels ini hingga 100 persen atau dua kali lipat.
Sistem pengoperasian Digitels juga didukung fasilitas Big Data yang akan membantu manajemen menghemat budget secara signifikan.
Untuk aktivitas transaksi dan pembayaran, Digitels memiliki E- Wallet yang telah terkoneksi dengan payment gateway resmi seperti GoPay, OVO, Dana, dan online virtual banking di Indonesia.
Sementara untuk reservasi dan pemesanan, Digitels telah menjalin kerjasama dengan Online Travel Agents (OTA) seperti Agoda, Airbnb, Traveloka, Pegi-Pegi, Tiket.com, dan sebagainya.
Baca juga: Di Ubud, Tingkat hunian hotel anjlok di bawah 10 persen
Jeremy menambahkan, saat ini aplikasi yang dikembangkan bersama Budiman Tiandy selaku CEO Digitels, sudah digunakan di sejumlah hotel di kota-kota di Indonesia seperti di Malang, Surabaya, Solo dan lainnya.
Khususnya di Bali telah diaplikasikan di Signature Seminyak Hotel, di Kerobokan, Kabupaten Badung. Di samping ada persiapan pemasangan sistem Digitels pada beberapa hotel lainnya.
Dengan berbagai kecanggihan yang ditawarkan, Digitels tidak menjual sistemnya ke hotel, melainkan hanya meminjamkan sistem lengkap dan peralatannya yang seharga 1.000 dolar AS itu.
Pihak hotel hanya cukup membayar biaya peminjaman sebesar Rp5.000 untuk satu kamar per malam. Di samping akan dikenakan biaya security deposit sebesar Rp2,5 juta, yang nantinya akan dikembalikan juga ketika akhir waktu perjanjian kerja sama (kontrak). Demikian pula untuk pemasangan sistem tidak akan dikenakan biaya tambahan.
"Melalui berbagai teknologi yang terintegrasi tersebut tentunya akan dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan karena aktivitas layanan hotel berjalan dengan contactless (nirsentuh/tanpa kontak) yang memang sangat diperlukan dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini," katanya.
Baca juga: Kementan dorong pangan lokal masuk hotel
Jeremy mengatakan untuk mengenalkan Digitels pada pemilik hotel di Bali, maupun menggandeng agen pemasaran, pihaknya menggelar pameran selama sebulan penuh hingga akhir Juni 2021 di Trans Studio Mall Bali di Kota Denpasar.
"Semua sistem Digitels yang terpasang di hotel, dapat dipantau melalui tablet secara real time oleh pemilik hotel. Selain itu juga memudahkan pemilik ataupun manajemen hotel untuk mengetahui perkembangan keuangan hotel," katanya sembari mengatakan sistem ini juga cocok diaplikasikan untuk di villa ataupun rumah kos.