Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) memulai program vaksinasi gotong royong bagi karyawannya pada Senin.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyampaikan pelaksanaan vaksin gotong royong merupakan perwujudan dari keseriusan pemerintah dan stakeholder untuk mendukung vaksinasi COVID-19.
“Ini keseriusan pemerintah dan semua stakeholder untuk terus men-support vaksin gotong royong, bukan hanya suatu angan dan sudah menjadi kenyataan pada hari ini,” kata Jahja dalam konferensi pers daring, Senin.
Jahja mengatakan BCA akan penyuntikan vaksin akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin dan alokasi Kendati tak menyebut jumlahnya, BCA memprioritaskan vaksinasi kepada karyawannya yang bekerja sebagai front liner dan back office yang terkait kegiatan front liner.
“Jumlahnya tidak bisa saya sampaikan, karena akan terus bergerak terus jumlahnya. Yang penting kita usahakan segenap karyawan kita dengan prioritas front liner dan back office yang terkait,” jelas Jahja.
Lebih lanjut Jahja mengatakan BCA menyiapkan anggaran sekitar Rp1 juta per karyawan untuk program vaksinasi gotong royong yang mencakup harga vaksin hingga biaya untuk tenaga kesehatan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo menyampaikan dengan pelaksanaan vaksin gotong royong oleh BCA dapat membangun kepercayaan nasabah kepada BCA dan membantu upaya pemerintah untuk mencapai herd immunity.
“Dengan berjalannya program hari ini merupakan tonggak sejarah ya bagi kedua perusahaan dan kita bisa mencapai apa yang kita harapkan,” sebut Verdi.
Vaksinasi gotong royong merupakan pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan, keluarga, dan individu lain dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum dan badan usaha. Pemerintah menetapkan besaran harga vaksinasi gotong royong sebesar Rp879.140 per orang untuk dua kali vaksin dengan perhitungan harga dosis vaksin Rp321.660 dan tariff maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis.