Denpasar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Koster meminta Bank BPD Bali dapat menyiapkan arena dan peluang dalam mengedukasi pelaku UMKM dari segi manajemen produksi dan pemasaran yang sehat, di tengah persaingan pemasaran secara digital.
"Hal ini mengingat begitu banyaknya produksi kain tenun khas Bali di luar Bali, yang mengakibatkan kita semakin hari semakin kehilangan generasi penerus sebagai tenaga kerja penenun kain tradisional," kata Putri Koster saat membuka Lomba Mars dan Dirgahayu Bank BPD Bali di Taman Budaya Denpasar, Sabtu.
Selain kehilangan generasi penenun, ujar dia, kemudian dilanjutkan dengan penjualan kain tenun produksi luar Bali dibawa kembali untuk di jual di Bali, sehingga mengakibatkan pelaku UMKM/IKM Bali kehilangan konsumen, karena rata-rata kain tenun mereka jual dengan harga yang murah.
"Untuk itu, perlu untuk menjaga warisan budaya berupa kain tenun tradisional khas wilayah dan kabupaten masing-masing. Dengan produksi yang berkualitas maka harga juga secara otomatis akan mengikuti," ucap istri Gubernur Bali itu.
Menurut dia, dengan kesejahteraan perajin yang meningkat, maka generasi penerus tenun tradisional akan tertarik untuk meneruskan warisan mereka, terlebih setiap wilayah mengeluarkan perarem (aturan) penggunaan kain tenun produksi lokal mereka.
"Contohnya seperti daerah Tenganan yang mewajibkan warganya untuk menggunakan kain tenun endek produksi wilayah mereka saat upacara adat," katanya.
Ke depan, ujar Putri Koster, perlu diperkuat konsep segitiga sama sisi, yakni dari sektor pariwisata, sektor pertanian dan UMKM Bali untuk saling menopang. Ketika pariwisata terpuruk makan masih ada dua sektor, yakni pertanian dan UMKM/IKM, yang berdiri tegak dan menopang.
Perhelatan HUT ke-59 Bank BPD Bali yang mengusung tema "Bangkit Bersama BPD Bali" inipun dinilai selaras dengan kebijakan pemerintah terkait pemulihan perekonomian nasional.
Pada Lomba Mars dan Dirgahayu Bank BPD Bali dipadukan dengan pemakaian pakaian berbahan kain tenun tradisional berupa endek khas wilayah atau kabupaten masing-masing peserta yang merupakan produksi UMKM.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan kegiatan lomba paduan suara yang dikolaborasikan dengan penggunaan kain endek merupakan salah satu program dalam membangkitkan karya kreativitas UMKM/IKM yang merupakan warisan budaya Bali yang juga sudah memiliki hak kekayaan intelektual komunal.
Pihaknya juga mengajak seluruh karyawan Bank BPD Bali untuk turut mendukung bangkitnya UMKM/IKM Bali dengan mengunjungi pameran IKM di areal Taman Budaya, karena kain tenun endek memiliki nilai dan kualitas yang sangat bagus dan modis untuk digunakan.
Sedangkan melalui lomba menyanyikan lagu Mars dan Dirgahayu Bank BPD Bali, diharapkan mampu membangkitkan sekaligus memperluas gaung keberadaan Bank BPD Bali dalam memberikan layanan kepada nasabah dan masyarakat Bali. Selain itu memberi peluang untuk mengasah talenta dan kreativitas pegawai Bank BPD Bali yang sudah telaten di bidang keuangan.
Dari 15 peserta yakni 14 kantor cabang dan 1 kantor pusat se-Bali, yang ditetapkan sebagai juara adalah peserta dari Kantor Cabang Renon, disusul oleh Kantor Cabang Utama Denpasar dan terakhir sebagai juara 3 dari Kantor Pusat Bank BPD Bali.