Denpasar (Antara Bali) - Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Kementerian Perdagangan menilai melonjaknya konsumsi barang impor di Bali sangat berpotensi merugikan produsen dalam negeri jika terbukti barang itu bersaing secara langsung.
Wakil Ketua Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI), Kementerian Perdagangan, Taufik Mappaenre, Kamis, mengatakan, volume impor di Bali pada periode bulanan mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
"Kenaikan itu sangat berpotensi merugikan produsen dalam negeri jika barang mereka terbukti bersaing secara langsung," katanya saat mengadakan sosialisasi Tindakan Pengamanan Sebagai Pemulihan Kerugian Produsen Dalam Negeri, di Denpasar.
Dia mengatakan, dengan adanya dugaan tergerusnya potensi produk lokal akibat gempuran barang impor, maka lperlu diterapkan instrumen "safeguards".
Instrumen itu, tambah Taufik, berupa pengamanan yang dapat digunakan memberikan jaminan kepada produsen dari kerugian serius.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, Putu Arya Sedhana mengatakan, akan mengajak pengusaha untuk terus berkoordinasi mencegah kerugian akibat melonjaknya konsumsi barang impor.(IGT)