Denpasar (ANTARA) - Puluhan anak yatim piatu asuhan Yayasan Penyantunan & Pendidikan Anak Yatim Piatu (YAPPA) Denpasar menerima puluhan paket sembako untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri yang dibagikan oleh pengelola mal "Duta Plaza" Denpasar.
"Pemberian paket sembako merupakan sebuah bentuk kepedulian Duta Plaza Denpasar terhadap masyarakat di sekitar mal, terutama anak yatim piatu yang membutuhkan bantuan," kata Head of Commercial Marketing NWP Retail, perusahaan induk pengelola Duta Plaza Denpasar, Teges Prita Soraya, di Denpasar, Rabu.
Bantuan paket sembako berupa beras, mie, minyak goreng, kopi dan lainnya diserahkan Mall Manager Duta Plaza Denpasar Marthinus Parera dan diterima oleh Ketua YPPA Budi Utama di Kantor YPPA.
Baca juga: HUT ke-75 RI, "Dewata Rockers" berbagi dengan anak yatim dalam "Touring Kemerdekaan"
Ia mengatakan pemberian paket sembako ini merupakan bagian dari kepedulian sosial perusahaan (corporate social responsibility /CSR) Duta Plaza Denpasar yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
"Sesuai tema yang diusung Duta Plaza Denpasar di bulan ramadhan yakni 'Beautiful Ramadhan', kami juga berharap pengunjung hingga seluruh masyarakat yang berada di sekitar mal bisa merasakan indahnya bulan Ramadhan hingga hari kemenangan nanti,” kata Teges.
Duta Plaza Denpasar di bawah manajemen baru, PT Nirvana Wastu Pratama (NWP Retail) berkomitmen untuk memberi kontribusi positif bagi masyarakat di Denpasar dan Bali pada umumnya.
Baca juga: Dharma Wanita Bali bantu anak yatim di Sukaluwih, Karangasem
Sementara Kepala YAPPA, Budi Utama mengatakan yayasan yang berdiri sejak tahun 1975 memberi bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup anak-anak dari keluarga miskin. Kegiatan utamanya adalah menampung, mengasuh, dan mendidik anak-anak yatim piatu/telantar dan miskin.
Saat ini ada 78 anak yang disantuni di antaranya 52 tinggal di yayasan, selebihnya di keluarga anak yang bersangkutan. Selain pendidikan formal dari tingkat TK, SD hingga perguruan tinggi, anak-anak juga diberikan keterampilan. “Total ada sekitar 800-an alumni yayasan dan rata-rata mereka sudah bekerja,” kata Budi Utama menjelaskan.