"Sementara, di Gereja Katedral tetap sesuai jadwal dan ibadah Misa dari jam 15.00 Wita sudah ada bantuan tujuh personel Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Timur," kata Vitalis Alexander saat dihubungi di Denpasar, Bali, Minggu.
Baca juga: Romo Benny: Umat Katolik tak terprovokasi teror bom di Katedral Makassar
Baca juga: Romo Benny: Umat Katolik tak terprovokasi teror bom di Katedral Makassar
Ia mengatakan protokol kesehatan dan keamanan tetap diberlakukan secara ketat. Pengamanan dilakukan dari unsur TNI-Polri dan keamanan internal.
Untuk petugas keamanan internal sebanyak 20 orang, satpam dan petugas tatib di area dalam gereja.
Untuk petugas keamanan internal sebanyak 20 orang, satpam dan petugas tatib di area dalam gereja.
Selama pandemi COVID-19, Gereja Katedral menerapkan pembatasan umat saat ibadah. Adapun jumlah yang diperbolehkan hanya 650 orang dengan kapasitas mencapai 2.500 orang.
Ia berharap agar kejadian yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan dapat diusut tuntas. Selain itu, agar pelaksanaan Misa selama pekan suci 2021 dapat terlaksana dengan lancar.
Baca juga: Bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar
Baca juga: Bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar
Selain itu mengikuti imbauan untuk tetap tenang dan menyikapinya dengan bijaksana.
"Semoga rangkaian acara Misa selama Pekan Suci 2021 dapat berjalan aman dan lancar. Seluruh umat yang datang ke Gereja Katedral diharapkan datang dengan tertib, mengikuti protokol kesehatan dan selalu mengikuti arahan petugas satgas," katanya.
Sebelumnya, di sela pelaksanaan ibadah Misa Minggu Palma, terjadi peristiwa bom bunuh diri sekitar pukul 10.30 wita, di Gereja Katedral yang berlokasi di jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.