Jakarta (Antara Bali) - Keluarga besar putra dan putri (Alm) Paku Buwono (PB) XII mendukung dwi tunggal kepemimpinan Keraton Surakarta demi terwujudnya rekonsiliasi di antara pihak Sinuhun Paku Buwono XIII dengan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan.
Kepada pers di Jakarta, Kamis, sebanyak 29 dari 35 orang putra dan putri PB XII menyatakan mereka ingin menunjukkan kepada masyarakat luas keluarga besar keraton Surakarta Hadiningrat mengakhiri dualisme kepemimpinan selama ini.
Menurut salah seorang putra PB XII GPH Dipokusumo, rekonsiliasi itu sekaligus pula menegaskan bahwa hanya segelintir orang saja yang sesungguhnya tidak menghendaki adanya perdamaian dalam keluarga besar Mataram tersebut.
"Kami mendukung sepenuhnya kesepakatan antara SISKS PB XIII dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan menjadi dwi tunggal untuk memperkuat kepemimpinan dan eksistensi keraton Surakarta," ujarnya.
Dijelaskannya pula bahwa upaya penyatuan kembali kepemimpinan di keraton itu demi melindungi Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai salah satu cagar budaya dan aset bangsa yang harus dilestarikan terus menerus.
Selain itu, keberadaan Keraton Surakarta Hadiningrat juga tidak bisa dipisahkan dari NKRI. Dalam maklumat tahun 1945, Keraton Surakarta Hadiningrat menggabung ke dalam NKRI dan hal itu menunjukkan kebesaran Paku Buwono XII pada saat memimpin keraton tertua di Jawa Tengah tersebut.(*/T007)