Gianyar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Koster mengajak ibu-ibu hamil di Pulau Dewata turut meminimalkan risiko stunting dengan cara menjaga janin sejak dalam kandungan hingga lima tahun masa emas kehidupan buah hati.
"Seperti yang kita ketahui bersama, ibu hamil secara otomatis mengalami penurunan imun yang menyebabkan rentannya virus masuk ke dalam tubuh, sehingga wanita yang sedang mengandung harus memiliki kewaspadaan yang lebih ekstra lagi dibanding wanita yang tidak hamil," kata Putri Koster dalam kunjungan sosial ke Kabupaten Gianyar, Selasa.
Oleh karena itu, menurut dia, mencegah stunting pada anak dengan menjaga pola makan makanan yang sehat dan bergizi, beristirahat cukup serta menjaga kesehatan dan imun tubuh, terlebih di masa pandemi ini.
"Makanan yang sehat itu bukan makanan yang mewah dan siap saji, namun makanan sehat adalah makanan yang bergizi dilengkapi dengan vitamin, karbohidrat, protein dan nabati yang lengkap. Untuk itu, mari kita gunakan masa pandemi ini untuk mulai mengolah makanan sendiri dengan tangan kita sendiri," ucapnya.
Istri Gubernur Bali itupun meminta agar dalam menggunakan MSG (penyedap makanan) tidak berlebihan sehingga asupan yang masuk ke tubuh janin/ jabang bayi tidak terkontaminasi MSG berlebihan.
Baca juga: PKK Bali bantu balita dan ibu hamil di Buleleng
Dia menambahkan, selain ibu hamil, anak-anak balita pun harus mendapat perhatian terkait tumbuh kembangnya agar menjadi generasi yang sehat dan cerdas sebagai penerus bangsa.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra menambahkan Kabupaten Gianyar yang sempat menyandang sebagai Kabupaten Locus Stunting yang mencapai hingga 40,99 persen saat ini sudah ditangani secara serius dengan melakukan sinergitas penanganan yang berkaitan dan bergandengan dari TP PKK kabupaten, kecamatan hingga desa.
Semuanya turun langsung mengawasi dan memberikan penanganan serta pembinaan terhadap warganya. "Stunting menjadi masalah besar terkait gangguan tumbuh kembang pada balita yang mengalami kekurangan asupan gizi," ucapnya.
Dengan dilakukannya penanganan serius, pada tahun 2018 Kabupaten Gianyar mampu menurunkan prevalensi stunting menjadi 12,01 persen. Hal ini berpacu dari tolok ukur target 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
"Jika dibandingkan secara nasional, Kabupaten Gianyar mampu menurunkan angka stunting hingga 6,4 persen. Kerja keras TP PKK Kabupaten Gianyar yang bersinergi dengan TP PKK Provinsi menjadi kunci bagi suksesnya pencapaian anak-anak yang cerdas dan produktif," katanya.
Selain itu, pelaksanaan Posyandu di tingkat kecamatan dan desa juga berperan sangat besar dalam mempersempit terjadinya stunting pada anak anak di usia emasnya.
"Karena Posyandu menjadi pusat layanan terpadu bagi masyarakat yang memiliki balita dan juga lansia, yang digunakan untuk mengawasi perkembangan khususnya balita mulai dari perkembangan berat badan, besar kepala dan pertumbuhannya," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Bali mudahkan syarat warga dapatkan vaksin COVID-19
I Gusti Ayu Arsini sebagai seorang penerima bantuan yang anaknya lahir prematur dan mengalami gangguan perkembangan merasa sangat terbantu oleh gerakan TP PKK ini, dan pihaknya mengucapkannya terima kasih kepada Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan juga Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar dan jajarannya.
Pada kunjungan sosial ini, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali menyerahkan beras masing-masing 25 kilogram kepada 20 penerima (10 balita kurang gizi dan 10 ibu hamil), tiga kaleng susu untuk masing-masing balita dan satu paket susu UHT bagi ibu hamil.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dalam kesempatan itupun menyerahkan 50 dus masker untuk dibagikan kepada jajaran TP PKK hingga tingkat kecamatan.