Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menangani banjir yang menggenangi ruas Jalan Bypass Ngurah Rai yang menghubungkan wilayah Kota Denpasar-Nusa Dua di kawasan simpang kampus Unud Jimbaran, Badung, Senin.
Banjir tersebut, mendapat penanganan yang cepat dari pihak terkait seperti penyedotan genangan air dengan enam pompa dari Dinas PUPR Badung serta empat pompa penyedot air dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida Balai Sungai.
"Banjir ini dipicu karena luapan air sungai di sebelah SLB yang ada sumbatan berupa sedimentasi. Selain itu, mengingat kawasan lokasi banjir merupakan muara aliran sungai dari Goa Gong, sehingga apabila hujan akan ada kiriman air dari daerah atas atau bukit," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat memantau penanganan banjir tersebut.
Selain meninjau langsung penanganan banjir, ia juga melakukan pemantauan dampak banjir ke rumah penduduk serta sejumlah rumah kos.
Baca juga: Badung targetkan 70 persen pedagang pasar divaksinasi COVID-19
Wabup Ketut Suiasa mengatakan, untuk penanganan ke depan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida dan Dinas PUPR Provinsi untuk mengambil langkah-langkah solutif dan konkrit mengingat kawasan jalan tersebut menjadi kewenangan pemerintah pusat.
"Tentu kami akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Balai Sungai dan PU Provinsi Bali serta akan segera menentukan titik-titik krusial yang ada di kawasan ini. Sehingga bisa segera diambil langkah untuk mengatasi banjir yang melanda kawasan ini secara permanen untuk jangka panjang," katanya.
Pihaknya juga akan merumuskan untuk membuat ruas-ruas pemecah dari saluran air yang ada saat ini serta berencana akan melakukan analisa berkenaan dengan lebar sungai dan sedimentasi.
"Tentu kondisi ini harus menjadi atensi bersama. Untuk penanganan jangka pendek kami sudah memerintahkan kepada dinas terkait untuk perbanyak mesin penyedot air serta membuat saluran darurat dan resapan biopori untuk mengurangi genangan air di kawasan ini," ungkap Wabup Ketut Suiasa.
Sementara itu, Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauannya, genangan air banjir yang terjadi sejak Senin pagi di Kuta Selatan tidak hanya di ruas jalan Bypass Ngurah Rai.
Kondisi banjir serupa juga terjadi di kawasan Jalan Uluwatu I dan II. Namun, menurutnya, banjir tidak berlangsung lama karena sekitar tiga jam air sudah kembali surut.
Baca juga: Pemkab Badung minta direksi Perumda Tirta Mangutama kerja maksimal layani masyarakat
"Banjir ini disebabkan oleh drainase yang tersumbat dan endapan berupa material lumpur yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan," ujarnya.