Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan terpilih Budi Gunadi Sadikin mengatakan upaya penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihannya harus inklusif dengan melibatkan semua kalangan atau tidak bisa dilakukan secara eksklusif saja oleh Kementerian Kesehatan.
“Kami percaya tidak cukup pemerintah membuat program sendiri, tapi ini harus menjadi gerakan yang dilakukan bersama-sama yang dilakukan rakyat Indonesia,” kata Budi dalam video jumpa pers yang disiarkan Sekretariat Presiden, Jakarta, Selasa.
Budi mengatakan seluruh pihak, baik dari lingkungan kesehatan, ekonomi, birokrasi, politik harus bersatu padu untuk membangun sistem kesehatan yang memadai guna menghadapi COVID-19. Sistem kesehatan yang dibangun pun harus berkelanjutan agar Indonesia mampu menghadapi pandemi-pandemi yang bisa saja terjadi lagi di kemudian hari.
“Kita bisa membangun sistem layanan publik yang kuat, dan siap mengatasi masalah virus SARS-CoV-2 ini. Dan kita juga bisa mempersiapkan sistem layanan kesehatan publik yang siap, kuat, mumpuni, agar generasi sesudah kita dapat hadapi SARS-CoV-3 atau SARS-CoV-4 yang kita tidak tahu kapan datangnya,” ujar Mantan Wakil I Menteri BUMN itu.
Baca juga: Menanti efektivitas vaksin COVID-19
Budi berjanji akan bekerja sebaik-baiknya menuntaskan tugas untuk memulihkan kesehatan masyarakat dari pandemi COVID-19.
“Sehingga anak-anak kita bisa kembali ke sekolah, belajar bertemu dengan guru-gurunya. Agar pengusaha UMKM bisa kembali buka toko-tokonya dan berdagang seperti biasa, dan agar semua pekerja bisa datang kembali ke kantornya dan memulai hidupnya normal. Dan agar semua keluarga kita bisa kembali bersilaturahim bersama teman-teman dan keluarga mereka,” ujar Budi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah mengumumkan hasil perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju pada Selasa sore. Dalam pengumunan itu, Jokowi memperkenalkan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan yang baru menggantikan Terawan Agus Putranto.