Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Kementerian Ketenagakerjaan mengenai pengaruh pandemi COVID-19 terhadap kesempatan kerja menunjukkan bahwa ada sepuluh jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan setelah pandemi, termasuk di antaranya pekerjaan di bidang penjualan, pemasaran, dan humas.
"Dari hasil survei ditemukan terdapat 10 jenis pekerjaan yang paling dibutuhkan, yang pertama adalah profesional penjualan, pemasaran dan humas," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono di Jakarta, Selasa, pada peluncuran hasil survei mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap perluasan kesempatan kerja.
Hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan pada 1.105 perusahaan menunjukkan bahwa 18,7 persen perusahaan menyatakan membutuhkan pekerja profesional di bidang penjualan, pemasaran, dan humas.
Selain itu, menurut hasil survei, 13,5 persen perusahaan yang menjadi responden menyatakan membutuhkan pekerja penjualan lain dan 4,4 persen perusahaan membutuhkan tenaga teknik operasi TIK dan pendukungnya.
Baca juga: Kemenaker adakan tes cepat COVID-19 untuk pekerja pariwisata Bali (video)
Hasil survei juga menunjukkan bahwa ada masing-masing 3,8 persen perusahaan yang membutuhkan pengemudi mobil, van, dan sepeda motor serta tenaga perkantoran umum.
Di samping itu ada 3,2 persen perusahaan yang butuh operator mesin stasioner; 3,1 persen perusahaan yang membutuhkan pekerja pertambangan dan konstruksi; 2,8 persen perusahaan yang butuh pekerja instalasi dan reparasi peralatan listrik; 2,4 perusahaan yang butuh tenaga administrasi profesional; dan 2,3 persen perusahaan yang butuh pekerja kasar.
Menurut survei yang dilakukan di 17 sektor usaha, 72 persennya di Pulau Jawa, keterampilan dalam bidang teknologi paling dicari setelah pandemi.
Sekitar 26,9 persen dari perusahaan yang disurvei membutuhkan pekerja dengan keterampilan teknologi; 6,2 persen perusahaan butuh keterampilan fisik dan manual; 4,1 persen perusahaan butuh keterampilan emosional dan sosial; serta 1,9 persen perusahaan butuh pekerja dengan keterampilan kognitif lanjutan.
Sebanyak 42,4 persen perusahaan responden menyatakan membutuhkan semua jenis keterampilan tersebut menurut hasil survei Kementerian Ketenagakerjaan.