Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pelaksanaan berbagai event baik yang bertaraf daerah, nasional, maupun internasional di Bali akan dapat membantu mengakselerasi pencapaian target pembukaan 4,4 juta lapangan kerja di 2024.
"Kita melihat (pemulihan) event based ini bisa memberikan multiplier effect seperti pelaksanaan KTT G20 dan KTT ASEAN. Ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah," ujar Menparekraf Sandiaga Uno saat Diskusi Asik Bareng Menparekraf mengenai Event dan Produk Wisata Minat Khusus Bali di kawasan Kuta, Badung, Selasa.
Selain itu, penyelenggaraan berbagai event itu juga memiliki peranan penting dalam memulihkan perekonomian Bali yang sempat terpuruk karena pandemi COVID-19.
Ia menjelaskan Bali sebagai destinasi wisata favorit bagi wisatawan dari berbagai negara memerlukan dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak melalui insentif-insentif seperti pelaksanaan program dan event-event yang berkualitas.
Baca juga: Menparekraf tegaskan pungutan wisman di Bali untuk penanganan sampah
Baca juga: Menparekraf tegaskan pungutan wisman di Bali untuk penanganan sampah
"Pariwisata di Bali ini tentunya membutuhkan insentif-insentif, sentuhan pemerintah, dan membutuhkan kehadiran program-program yang bisa lebih banyak mendatangkan event-event yang berkualitas internasional di Bali sehingga industrinya semakin menggeliat dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata dia lagi.
Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga Uno berdiskusi dan menyerap berbagai aspirasi dari pelaku produk wisata minat khusus di Bali, seperti terkait dengan harapan kemudahan perizinan penyelenggaraan event, venue untuk penyelenggaraan event dapat diperbanyak serta usulan pelatihan SDM dari kegiatan MICE maupun kegiatan wisata minat khusus.
Terkait hal itu, ia mengungkapkan dalam upaya mempermudah pelaksanaan event di Indonesia, pihaknya tengah mempersiapkan sistem digitalisasi perizinan event. Nantinya, perizinan event yang sebelumnya perlu diurus ke sejumlah instansi tertentu dapat disatukan dalam satu platform.
"Mulai dari perencanaan hingga izin keamanannya, semua di dalam satu ekosistem dan sekarang sedang diujicobakan di beberapa venue," ujar Sandiaga Uno.
Saat ini sistem digitalisasi event sedang dalam proses finalisasi digitalisasi dan tengah menunggu konfirmasi dari Kementerian Keuangan terkait mekanisme distribusi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) biaya pengamanan event oleh Polri.
Baca juga: Menparekraf serap aspirasi pengusaha terkait Pajak Hiburan