Denpasar (Antara Bali) - Dua sekolah di Kota Denpasar, yakni SMPN 3 dan SMP PGRI 2, mengalami kekurangan lembar jawaban komputer (LJK) pada pelaksanaan ujian nasional hari pertama, Senin.
"Masing-masing SMP tersebut mengalami kekurangan dua LJK. Tetapi itu tidak sampai mengganggu proses pelaksanaan ujian, karena sudah digantikan dengan menggunakan lembar jawaban dari kertas HVS," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulyau di sela-sela pemantauan UN tersebut.
Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra bersama jajaran Disdikpora meninjau pelaksanaan ujian nasional di dua sekolah, yakni SMPN 3 Denpasar dan SMP (SLUB) Sarawati 1 Denpasar.
Eddy Mulya mengatakan, jika ada LJK yang kurang, sesuai prosedur standar dapat ditempuh alternatif solusi dengan melihat posisi LJK di setiap ruang kelas dan penggunaan kertas HVS yang telah disahkan.
"Apabila di ruang kelas terakhir di sekolah bersangkutan ada sisa LJK, maka itu bisa digunakan pada ruangan yang kekurangan. Namun, bila LJK tidak tersisa, dapat menggunakan kertas HVS yang ditandatangani dan disahkan oleh panitia serta pengawas independen," ujarnya.(*/T007)