Tabanan (Antaranews Bali) - Pelaksanan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Tabanan, Bali berlangsung lancar, meskipun dari 43 SMP yang ada, baru tujuh di antaranya yang siap melaksanakan UNBK.
Kepala SMPN 1 Tabanan I Made Sucahya, Selasa mengatakan, hari pertama pelaksanaan UNBK Senin (23/4) dengan mata pelajaran bahasa Indonesia awalnya berjalan lancar. Namun tanpa diduga dengan berjalannya waktu ujian, diketahui terdapat gangguan server dari pusat, selama lima belas menit.
"Hari pertama selama ujian berlangsung ada gangguan server dari pusat sekitar lima belas menit, tetapi secara umum pelaksanaan ujian lancar lancar saja," ujarnya.
Menangapi persoalan tersebut pihak SMPN 1 Tabanan langsung berkoordinasi dengan kepala sekolah yang melaksanakan kegiatan UNBK seperti di Pupuan dan di Selemadeg, hasilnya hampir semuanya mengalami hal serupa.
"Untuk masalah gangguan server ini bukan di tempat kami saja, hampir seluruh sekolah yang menggelar UNBK mengalami hal sama," ujar I Made Sucahya.
Peserta UNBK di SMPN 1 Tabanan sebanyak 518 siswa, namun baru memiliki 51 unit komputer, sehingga perlu tambahan 150 unit untuk bisa melaksanakan UNBK mandiri," ujar I Made Sucahya.
Terkait kekurangan komputer, pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan komite sekolah untuk dicarikan solusi penyediaan komputer. Rencananya, SMPN 1 Tabanan mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat untuk penambahan ruang kelas baru, ujarnya. (WDY)