Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyatakan perlu adanya evaluasi terhadap operasional laboratorium yang melakukan tes atau pemeriksaan sampel COVID-19 karena kerap terjadi penurunan sampel pemeriksaan di hari libur.
"Menurut analisis data terjadi penurunan testing setiap akhir pekan atau saat libur panjang. Ini merupakan salah satu tantangan yang sedang kita coba selesaikan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Satgas Penanganan COVID-19 terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan testing secara maksimal dan menyeluruh sebagai upaya deteksi dini terhadap kasus positif COVID-19 di daerah masing-masing.
Satgas COVID-19, kata Wiku, terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya seperti reagen, namun masih ada kendala, seperti wilayah testing yang luas dan jumlah masyarakatnya.
Dalam mendukung upaya pemeriksaan spesimen, masyarakat dapat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala COVID-19.
Terkait menurunnya jumlah hasil tes, kata Wiku, terdapat kendala pada alat testing dan tenaga pemeriksa meski dari waktu ke waktu sudah ditingkatkan. Koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah daerah dan laboratorium-laboratorium untuk memastikan alat testing dan SDM yang dibutuhkan.
"Karena jumlahnya cukup banyak, kita harus memastikan satu per satu. Untuk total alat dan SDM yang dibutuhkan tergantung jumlah penduduk dan luas daerah," ucapnya.
Wiku mengatakan pemerintah saat ini sedang melakukan perbaikan dan penyelarasan koordinasi per data dari kabupaten-kota ke provinsi dan ke pusat, yaitu ke Kementerian Kesehatan.
Satgas Penanganan COVID-19 mengantisipasi akan adanya pembaruan data setelah proses verifikasi di tingkat daerah dan pusat. "Ini merupakan upaya untuk mencapai tingkatan satu data COVID-19 dan interoperabilitas data pusat dan daerah," tutur Wiku.