Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Made Mangku Pastika dan 33 badan usaha milik negara (BUMN) yang beroperasi di Bali menandatangani kesepakatan bersama tentang sinkronisasi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), di Denpasar, Rabu.
Direktur Utama Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Ida Bagus Wirajaya menjadi koordinator BUMN di wilayah Pulau Dewata mewakili ke-33 BUMN yang menandatangani kesepakatan itu.
"Dengan kesepakatan ini, diharapkan dana CSR dan program kemitraan bina lingkungan (PKBL) dari BUMN bisa lebih fokus untuk pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, pemeliharaan lingkungan, pendidikan dan kesehatan, sehingga persoalan kesejahteraan masyarakat dapat kita selesaikan lebih cepat," kata Pastika.
Menurut Pastika, selama ini masing-masing BUMN menyalurkan CSR-nya sendiri dan cenderung dikaitkan dengan promosi. "Padahal itu tidak boleh. Menurut UU, dana promosi lain lagi, masuk dana operasional. Dicampuradukkan itu tidak boleh," ujarnya.
Dengan penandatanganan kesepakatan itu, lanjut dia, diharapkan terjadi koordinasi program CSR dan PKBL agar tidak terjadi benturan. Dari aspek pemerintah menyiapkan data yang benar, akurat, kemudian mengoordinasikan dengan baik dan ikut memonitor pelaksanaannya.
"BUMN yang untungnya dari Bali, ya dibawa ke Bali. Banyak sekali untungnya di Bali, namun dilihat dari data di Bank Indonesia, ini 60 persen kesedot keluar," ucap Pastika.
Sementara itu, Direktur Utama Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Ida Bagus Wirajaya mengatakan, dana CSR dan PKBL dari BUMN yang akan disalurkan ke Bali pada 2012 sekitar Rp2 miliar. (LHS/T007)