Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah telah mencairkan bantuan produktif bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kepada 1 juta penerima dengan nilai sekitar Rp2,4 triliun.
“Bantuan ini langsung dibayarkan dalam bentuk Rp2,4 juta untuk pelaku usaha mikro yang kita sudah masukkan di dalam database ada nama, alamat, dan nomor account-nya,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani merinci pencairan tersebut melalui BNI sebanyak 316.472 penerima dengan nilai Rp759,5 miliar dan BRI sebanyak 683.528 penerima dengan nilai Rp1,640 triliun.
“Kami melihat masih ada gap data dari target sasaran yang akan diberikan. Terutama untuk satu juta target yang sudah akan dimulai pada Agustus ini,” katanya.
Baca juga: Menkeu sebut pekerja bergaji di bawah Rp5 juta akan terima bansos
Sri Mulyani menjelaskan kriteria penerima bantuan produktif bantuan produktif UMKM adalah pelaku usaha ultra mikro-mikro atau nasabah yang tidak memiliki kredit di perbankan atau lembaga keuangan.
Kemudian, nasabah perbankan atau lembaga keuangan yang simpanannya di bawah Rp2 juta serta memiliki NIK dan KTP.
Ia menuturkan untuk tahap awal terdiri dari 9,1 juta usaha UMKM dengan anggaran yang sudah DIPA adalah Rp22,01 triliun, sedangkan total target sasaran sebanyak 12 juta UMKM.
“Ini target sasaran 1,2 juta akan segera dicairkan dan proses data collecting terus dilakukan sampai hari ini oleh Kementerian KUKM,” ujarnya.
Baca juga: Menkeu minta Gubernur awasi dana pemerintah di BPD, Bali dapat Rp1 Triliun