Denpasar (Antara Bali) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bali memperkirakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu maraknya penggunaan zat berbahaya pada makanan oleh para pengusaha bidang kuliner tersebut.
"Kami perkirakan naiknya harga BBM semakin membuka celah perbuatan curang oleh para pengusaha makanan dengan menggunakan zat berbahaya sebagai campuran bahan baku," kata Kepala BBPOM Bali Corry Pandjaitan, di Denpasar, Sabtu.
Dia mengatakan, perilaku atau tindakan curang tersebut dilakukan guna menekan pembengkakan biaya produksi yang diperkirakan semakin tinggi.
Menurut Corry, pengunaan zat berbahaya yang mungkin marak dilakukan oleh sejumlah oknum tersebut adalah menggunakan formalin, boraks, pewarna tekstil dan lilin.
Selain itu, tambah dia, ada juga penggunaan bahan kualitas rendah atau sudah busuk. Hal tersebut mungkin saja terjadi apabila harga bahan baku makanan pun meningkat tajam.(IGT/T007)