Denpasar (Antara Bali) - Petani budidaya rumput laut di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, mengalami kendala pemasaran, karena masih mengandalkan pembelian dari para tengkulak.
"Harga rumput laut yang diambil para tengkulak jauh rendah dari harga di pasaran. Langkah ini diambil para petani budidaya rumput karena tidak ada pilihan lain," kata I Wayan Karta dari LSM Gerakan Pemuda Nusa Penida di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, selama ini kisaran harga rumput laut kering yaitu Rp1.500 hingga Rp3.500 per kilogram jenis Euchema sp Berbeda dengan daerah di luar Nusa Penida yang mencapai Rp9.000/kg.
"Kerja sama dalam pemasaran hasil panen rumput laut dengan tengkulak merupakan suatu kerja sama sistemik dan berdampak positif bagi keberlanjutan kehidupan petani rumput laut," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama sistemik yang sangat terjalin erat ini sulit diberdayakan kalau pemerintah belum memberikan solusi yang nyata. Kerja sama ini berupa sistem pemasaran, modal budidaya, serta pemenuhan kebutuhan sehari-hari oleh para tengkulak kepada petani.
Selama ini pemasaran hasil panen dibantu oleh para tengkulak, tanpa adanya hal tersebut rumput laut di wilayah ini tidak dapat dipasarkan. Ini terjadi karena belum adanya wadah pemasaran yang dimiliki oleh pemerintah untuk menyangga harga rumput laut tetap stabil.(LHS)
Petani Rumput Laut Terganjal Pemasaran
Senin, 26 Maret 2012 19:51 WIB